Kecewa, Purwakarta Ambil Alih Kebersihan Gerbang Tol  

Ribuan kendaraan pribadi dan angkutan umum lebaran yang datang dari arah Cirebon menuju Jakarta, terjebak kemacetan mulai dari kilometer 79 hingga gerbang tol Cipali di Cikopo, Purwakarta, Jawa, 12 Juli 2015. TEMPO/Nanang Sutisna
Ribuan kendaraan pribadi dan angkutan umum lebaran yang datang dari arah Cirebon menuju Jakarta, terjebak kemacetan mulai dari kilometer 79 hingga gerbang tol Cipali di Cikopo, Purwakarta, Jawa, 12 Juli 2015. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku sangat kecewa dengan pemeliharaan kebersihan di tiga pintu gerbang tol yang dikelola PT Jasa Marga yang ada di wilayahnya. "Semuanya kotor, kumuh, dan memalukan," ujar Dedi, saat berada di pintu gerbang Tol Jakarta-Cikopo, Senin, 13 Juli 2015.

Khusus gerbang Tol Jakarta-Cikopo, Dedi mengatakan, setiap datang masa puncak arus mudik Lebaran, gerbang tol ini selalu dikunjungi para pejabat negara, seperti Kapolri, sejumlah menteri bahkan presiden, yang memantau langsung pergerakan arus mudik. Semestinya soal kebersihan pun mendapatkan perhatian khusus dari PT Jasa Marga.
"Tapi realitanya sama saja, kotor. Yang malu kan kami aparatur pemerintah daerah," Dedi mengumpat dengan nada tinggi.

Karena tak kunjung mendapatkan perhatian dari PT Jasa Marga sebagai pengelola, akhirnya Dedi mengambil alih soal kebersihan di pintu gerbang Tol Cikopo, pintu gerbang Tol Sadang, dan Ciganea. "Kami segera merekrut 30 tenaga honorer kebersihan baru buat membersihkan ketiga gerbang tol itu," ujarnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Purwakarta Ruslan Subanda mengatakan kebutuhan petugas kebersihan di setiap gerbang tol itu minimal enam orang. "Tetapi khusus gerbang Tol Sadang, karena ruas jalan yang harus dibersihkannya cukup jauh, akan diisi delapan orang," ujar Ruslan.

Selain menempatkan petugas kebersihan yang tiap hari menyapu setiap gerbang yang menjadi etalase Purwakarta itu, Ruslan menyebut pihaknya juga akan merekrut tenaga penjaga tempat pembuangan sampah sementara yang ada di tiga pintu gerbang tol tersebut. Dengan demikian, jumlah petugas kebersihan itu totalnya jadi 30 orang. Mereka, akan diangkat menjadi tenaga honorer lepas harian dengan upah Rp 1,5 juta per bulan. Honor mereka akan dialokasikan dari dana APBD kabupaten.

Ruslan berharap penempatan para petugas kebersihan di setiap pintu gerbang tol akan mengubah kondisi jadi bersih dan sehat. "Sekali lagi, tidak kumuh seperti sekarang," Ruslan menyindir pengelola jalan tol PT Jasa Marga.

Ruslan mengungkapkan saat ini, untuk memelihara kebersihan dan keindahan di jalan provinsi dan jalan negara, pihaknya menyediakan 400 petugas. "Sehingga, setiap hari, kondisi jalan tersebut selalu tampak bersih. Tak percaya? Silakan berkunjung ke kota kami (Purwakarta)," Ruslan menyampaikan tantangan.

NANANG SUTISNA