PT KAI Tambah Petugas di Perlintasan Maut  

Pemudik menunggu kereta api Brantas tujuan Jawa Tengah dan Kediri di Stasiun Pasar Senen, 12 Juli 2015. Diperkirakan lonjakan penumpang arus mudik 2015 sebanyak 8,5 persen dari tahun lalu. TEMPO/Frannoto
Pemudik menunggu kereta api Brantas tujuan Jawa Tengah dan Kediri di Stasiun Pasar Senen, 12 Juli 2015. Diperkirakan lonjakan penumpang arus mudik 2015 sebanyak 8,5 persen dari tahun lalu. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Sumatera Selatan mencatat setidaknya 50 perlintasan sebidang rawan kecelakaan di jalur lintas tengah Sumatera. Hal itu terjadi lantaran perlintasan tersebut tidak memiliki palang pintu dan belum dijaga oleh petugas khusus.

Terkait itu, pada musim pulang kampung tahun ini, PT Kereta Api menambah jumlah petugas pada perlintasan rawan. "Pada daerah rawan kecelakaan akan ada penambahan petugas," kata Jaka Jarkasih, Kepala Humas Divre III Sumatera Selatan, Senin, 13 Juli 2015.

Menurut Jaka, upaya itu dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang sering pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2015. Petugas tambahan sudah ditempatkan sejak beberapa hari yang lalu pada perlintasan tanpa palang maupun berpalang pintu.

Jaka mengatakan disebut rawan karena dari 126 perlintasan sebidang hanya sekitar 30 persen di antaranya yang dijaga petugas. Sekitar 50 persen lainnya belum memiliki pos penjagaan, baik oleh perusahaan maupun PAM Swakarsa.

Selain itu, ada sekitar 20 persen lainnya disebut sebagai perlintasan liar. "Perlintasan liar sengaja dibangun masyarakat tanpa melakukan koordinasi dengan pihak kereta api."

Pemudik dari arah Pulau Jawa atau sebaliknya dipastikan bertemu dengan beberapa titik rawan di jalan lintas tengah Sumatera di wilayah Kabupaten dan Kota Palembang, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, hingga Kota Lubuklinggau.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Iza Fadri mengatakan petugas juga diturunkan untuk menjaga keamanan di setiap daerah rawan kecelakaan maupun kejahatan. Selain di jalan raya, sungai serta bandara, anak buahnya juga ditempatkan pada sejumlah perlintasan kereta api di lintas tengah Sumatera.

"Petugas juga ada yang berjaga di stasiun dan perlintasan kereta api," kata Iza Fadri.

Tahun ini secara umum pihak Kepolisian Daerah Sumatera Selatan mengerahkan 3000 personel yang akan menertibkan arus mudik dan arus balik di lintas timur dari arah Lampung hingga Jambi serta lintas tengah mulai dari arah Martapura di OKU Timur hingga Jambi.

Iza Fadri mengatakan pelaksanaan penertiban Hari Raya Idul Fitri tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya. "Petugas juga kami siapkan untuk mengawal pemudik di daerah rawan," kata Iza Fadri.

PARLIZA HENDRAWAN