SPBU Yogyakarta Ramai-ramai Ajukan Tambahan Stok BBM

Editor

Erwin prima

Pasar tradisional Beringharjo Yogyakarta dipadati pembeli yang kebanyakan adalah pemudik dari luar kota untuk berbelanja oleh-oleh khas Kota Yogyakarta seperti batik. ANTARA/Noveradika
Pasar tradisional Beringharjo Yogyakarta dipadati pembeli yang kebanyakan adalah pemudik dari luar kota untuk berbelanja oleh-oleh khas Kota Yogyakarta seperti batik. ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di area perkotaan Yogyakarta mulai ramai-ramai mengajukan stok tambahan bahan bakar minyak kepada PT Pertamina awal pekan ini.

"Kami ajukan permintaan stok BBM lebih awal karena takut bank segera tutup dan stok tambahan tak bisa ditebus," ujar pengelola SPBU Tegalrejo Yogyakarta, Pujo Widodo, kepada Tempo, Ahad, 12 Juli 2015.

Pujo mengatakan menjelang Lebaran pihaknya mengajukan tambahan stok sekitar dua kali lipat, terutama jenis premium. Kebutuhan normal saat Ramadhan per hari 16 ribu liter, ditambah sekitar 10 persen sebelum Lebaran dan ditingkatkan menjadi 20 persen setelah lebaran.

"Untuk solar, masa jelang lebaran seperti ini kurang laku karena truk-truk tak boleh beroperasi," ujar Pujo yang tetap menyediakan solar harian 8 ribu liter di pom bensinnya itu. "Peningkatan konsumsi di perkotaan bukan disebabkan padatnya pemudik, tapi konsumen lokal yang meningkat aktivitas belanjanya."

Untuk elpiji, khususnya ukuran tiga kilogram, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Yogyakarta Suyana menuturkan dengan penambahan jatah harian sekitar 12 persen, diharapkan sudah mampu mengatasi peningkatan konsumsi di masyarakat saat Ramadan ini. "Kami harap sampai lebaran tidak terjadi kelangkaan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO