Lusa, 1,2 Juta Pemudik Akan Masuk Yogyakarta  

Editor

Zed abidien

Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.
Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi puncak mudik di Yogyakarta bakal terjadi mulai lusa, Selasa-Rabu, 14-15 Juli 2015.

"Ada sekitar 1,2 juta pemudik dengan dominasi sepeda motor akan tiba di Yogyakarta," ujar Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DIY Sigit Saryanto di sela pemantauan lalu lintas di Yogyakarta, Ahad, 12 Juli 2015

Informasi yang diterima Dinas Perhubungan DIY, puncak mudik itu terjadi lusa atau H-3 seiring dengan mulai liburnya para pekerja atau buruh swasta yang merantau bekerja di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Senin besok mayoritas dari perantau baru berangkat mudik, terutama dari arah barat atau area Jabodetabek," ujar Sigit. Sedangkan pemudik dari arah timur atau Jawa Timur, diprediksikan ada sekitar 300 ribuan pemudik yang juga baru akan berdatangan sekitar H-3 dan H-2.

Mempersiapkan puncak kepadatan itu sejumlah arus di Kota Yogyakarta mulai dibuat searah. Misalnya jalan di depan Stasiun Lempuyangan yang mulai hari ini dibuat searah dari timur saja.

"Pasca-Lebaran, H+2, kami buat jalur Yogya-Wonosari searah juga, untuk antisipasi macet wisata menuju pantai," ujar Sigit. Para wisatawan pun yang hendak kembali ke Yogya akan diarahkan melalui Kecamatan Panggang, atau tembus ke Pantai Parangtritis, Bantul.

Pantauan Tempo, kepadatan aktivitas di perkotaan sampai Ahad masih terpusat di pusat perbelanjaan seperti Jalan Malioboro dan Jalan Solo. Sementara jalan-jalan utama seperti Bhayangkara, KH Ahmad Dahlan, dan Gondomanan, relatif lengang. Bahkan area lantai dua tempat parkir khusus bus dan sepeda motor Terminal Ngabean juga masih difungsikan sebagai pasar murah.

PRIBADI WICAKSONO