Jalan Pantura Diguyur Hujan Gerimis  

Editor

Zed abidien

Sejumlah pemudik kendaraan roda dua melewati jalan raya Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, (8/4). Kepadatan dijalur pantura mulai terjadi karena membludaknya pemudik dengan sepeda motor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah pemudik kendaraan roda dua melewati jalan raya Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, (8/4). Kepadatan dijalur pantura mulai terjadi karena membludaknya pemudik dengan sepeda motor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.COCirebon - Sejak Ahad pagi, 12 Juli 2015, jalan Pantura di Indramayu hingga Cirebon diguyur hujan gerimis.

Berdasarkan pantauan Tempo, sejak pagi wilayah Pantura dari Indramayu hingga Cirebon diguyur hujan. Meskipun tidak besar, hujan kecil mengguyur merata di sepanjang jalan Pantura. Saat ini pun cuaca di Cirebon masih mendung dan di beberapa titik masih turun hujan kecil.

Namun sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor tetap memilih melanjutkan perjalanan walaupun gerimis mengguyur. Sebagian ada yang memilih memakai jas hujan daripada berhenti.

Akibat jalan yang licin, sebuah sepeda motor sempat selip di daerah Mundu, Kabupaten Cirebon. Beruntung, pengendara itu tidak sampai terjatuh, tapi pemudik lain yang juga menggunakan sepeda motor harus mengerem mendadak. Kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa karena berada di depan pasar, sehingga kecepatan kendaraan tidak terlalu tinggi.

"Lebih baik tetap jalan daripada berhenti," kata Agus, pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan tujuan Semarang. Jika berhenti, ujar Agus, akan menghabiskan waktu cukup banyak. "Hujannya pun tidak besar, yang penting berhati-hati."

Prakirawan di BMKG Stasiun Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faaizyn, menjelaskan, sekalipun musim kemarau, bukan berarti hujan tidak turun. "Musim kemarau tidak berarti tidak turun hujan," ujarnya. Hujan tetap turun dengan intensitas rendah, yaitu hingga 20 milimeter per bulan. 

IVANSYAH