Mudik ke Kepulauan, Warga Diangkut Kapal Barang

Sejumlah pemudik berjalan menuju pintu keluar, seusai turun dari KM Leuser di Pelabuhan Tanjung Perak. Surabaya, 6 Juli 2015. FULLY SYAFI
Sejumlah pemudik berjalan menuju pintu keluar, seusai turun dari KM Leuser di Pelabuhan Tanjung Perak. Surabaya, 6 Juli 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya-Dua ratus orang peserta mudik gratis diberangkatkan menuju Pulau Masalembu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu, 11 Juli 2015. Mereka bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju kampung halamannya masing-masing di tengah Laut Jawa menggunakan kapal barang.

"Mudik gratis kapal laut  hari ini serentak dilakukan di tiga pelabuhan," kata Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Dinas Perhubungan Jawa Timur Ninik Rosnanik di sela pemberangkatan. Dua lainnya ialah Pelabuhan Kalianget, Sumenep, yang melayani rute Kalianget-Pulau Kangean, dan Pelabuhan Tanjung Wangi dengan rute Banyuwang-Pulau Sapeken.

Kapal barang pengantar pemudik itu disewa Pemerintah Jawa Timur bekerja sama dengan perusahan pelayaran perintis PT Citra Buana Adinusantara. Total terdapat tiga unit kapal barang yang sudah dimodifikasi untuk mengangkut warga asal kepulauan. “Kami sudah sediakan alat keselamatan dan mendapat keringanan perizinan dari Direktorat Jenderal  Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan,” kata Ninik.

Menurutnya sejumlah modifikasi seperti penambahan fasilitas kamar mandi, dek yang nyaman untuk kongko karena terhindar sinar matahari, serta kipas angin telah dipasang. Sehingga meski menggunakan kapal barang, kondisi armada diupayakan memenuhi standar. “Untuk alat keselamatan jumlahnya sesuai dengan manifest penumpang,” katanya.

Sejak 2011 angkutan mudik gratis jalur laut  melayani 12 perjalanan. Tiap perjalanan bisa mengangkut 200 orang. Total satu jurusan mampu mengangkut 2.400 penumpang. Selain fasilitas angkutan mudik dan balik secara gratis, peserta juga mendapatkan bingkisan dan bekal buka puasa selama perjalanan.

Salah seorang penumpang, Khusnul Khotimah, mengaku sudah dua kali mengikuti mudik gratis ke Masalembu. Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang itu tak menampik jika kondisi kapal barang yang tertutup terpal tak bisa mengusir hawa panas saat perjalanan. “Tapi yang sekarang mendingan. Apresiasi kami untuk pemerintah yang sudah memberikan mudik gratis buat warga Masalembu, semoga ke depan makin baik,” ujarnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA