Jalur Selatan Masih Lancar, Polda Jabar Tetap Siaga Penuh  

Editor

Grace gandhi

Kendaraan pemudik antre di pintu tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 26 Juli 2014. Ribuan kendaraan yang keluar tol Cileunyi harus menempuh waktu sampai 6 jam ke Nagreg yang normalnya bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. TEMPO/Prima Mulia
Kendaraan pemudik antre di pintu tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 26 Juli 2014. Ribuan kendaraan yang keluar tol Cileunyi harus menempuh waktu sampai 6 jam ke Nagreg yang normalnya bisa ditempuh dalam waktu 30 menit. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung -  Meskipun kondisi lalu lintas arus mudik Lebaran 2015 cenderung stabil dan tidak mengalami kemacetan, Kepolisian Daerah Jawa Barat tidak menurunkan kuantitas pengamanan arus mudik.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Brigadir Jendral Mochammad Taufik di sela-sela kesibukannya memimpin pengecekan arus mudik di Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu, 11 Juli 2015, berkata, "Kami tidak pernah mengurangi petugas pengamanan, bahkan selalu mengantisipasi dengan kekuatan-kekuatan maksimal, karena yang namanya prediksi itu kadang tidak tepat."

Karena itu, menurut Taufik, upaya pengamanan ini menjadi agenda utama pihaknya menjelang hari raya Idul Fitri dengan tajuk Operasi Ketupat Lodaya 2015. "Untuk antisipasi, kami tetap menggerakkan pengamanan yang maksimal di semua jalur, baik utara, selatan, maupun tengah," kata Taufik.

Sebanyak 30 pos pengamanan dan 2 pos pelayanan telah disiapkan agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pemudik di jalur selatan yang terbentang sekitar 34 kilometer dari gerbang tol Cileunyi hingga kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung.

"Kalau seluruhnya, jalur selatan ini 221 kilometer. Itu dari Cimahi sampai Banjar, dan diteruskan menuju perbatasan dengan Jawa Tengah," ujarnya.

Taufik mengimbau para pemudik untuk memperhatikan titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas yang sering memakan korban ketika arus mudik berlangsung, di antaranya jalur turunan Nagreg. Selain kontur jalannya penuh dengan kelokan, Nagreg terkenal dengan turunannya yang tajam juga curam. Kondisi kendaraan yang kurang prima bisa menyebabkan kecelakaan.

Taufik mengklaim sering mengimbau para pengusaha otobus agar kendaraan yang mereka operasikan benar-benar laik jalan. "Kondisi kelayakan bus yang digunakan untuk arus Lebaran ini harus betul-betul layak," kata Taufik.

AMINUDIN