Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Operator seluler code divison multiple access (CDMA) PT Smartfren Telecom Tbk memprediksi kenaikan trafik layanannya mencapai 14 persen secara nasional. Layanan ITU terdiri atas telepon, pesan pendek, dan data Internet.
"Kami mengantisipasi trafik dengan meningkatkan kapasitas jaringan, optimalisasi perangkat, serta penanganan operasional," ujar Head of Network Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo di Jakarta, Jumat, 10 Juli 2015. Munir mengatakan antisipasi dilakukan tujuh hari sebelum Idul Fitri dan delapan hari setelah hari besar umat muslim tersebut.
Lonjakan trafik terbesar diperkirakan berasal dari jalur mudik di Pulau Jawa. Rinciannya, dari Jawa Barat yakni Pelabuhan Merak, tol Cileunyi, tol Cipali, dan Nagrek. Dari Jawa Tengah yaitu Brebes, Gombong, Pekalongan, Yogyakarta, dan Solo. Sedangkan Surabaya dan Malang menjadi wilayah dengan trafik tertinggi di Jawa Timur.
Peningkatan jaringan dilakukan dengan menambah kapasitas setiap base transceiver station (BTS) rata-rata 30-40 persen. Penambahan dilakukan di Jawa, Bali, Sumatera, serta Sulawesi.
Optimalisasi perangkat dibantu dengan penambahan BTS mobile di masing-masing regional. Sedangkan penanganan operasional dilakukan dengan menambah kantor cabang di tujuh kota besar yang diperkirakan mengalami kenaikan trafik signifikan, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Palembang, dan Medan.
Selain layanan, kenaikan trafik Smartfren diperkirakan bersumber dari aktivasi pelanggan. "Peningkatan aktivasi pada saat Lebaran bisa mencapai 30 persen," kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys di tempat yang sama.
Merza menyebutkan hal tersebut didorong oleh varian telepon pintar Andromax seri terbaru. Awal Juni lalu, Smartfren memperkenalkan lima seri Andromax yang sudah bisa beroperasi di jaringan 4G long term evolution (LTE), yaitu Andromax R, Q, Qi, Ec, dan ES. Faktor lain yang juga memacu trafik saat Lebaran, kata Merza, yakni berbagai program promosi layanan paket data.
SATWIKA MOVEMENTI
