Anak Pengajian Buka Puasa Bareng Jemaah Gereja

Ilustrasi berbuka puasa.  NOAH SEELAM/AFP/Getty Images
Ilustrasi berbuka puasa. NOAH SEELAM/AFP/Getty Images

TEMPO.COJakarta - Tepat pukul 17.54 WIB, azan magrib terdengar dari pengeras suara di Gereja Katolik Kristus Raja. Tepatnya dari aula gereja tersebut yang berada di basement gedung. Panggilan itu menandai waktu berbuka bagi muslim yang hari ini berpuasa.

Setelah membaca doa buka puasa bersama, anak-anak lelaki berbaju koko putih dan anak-anak berkerudung putih di aula itu bersamaan menyeruput air mineral yang sudah ada di tangan mereka. "Alhamdulillah," ucap mereka bersamaan. Sebelumnya, jemaah Gereja Kristus Rajasudah membagikan takjil kepada setiap anak yang diundang ke tempat ibadah mereka.

Mereka berada di aula gereja tersebut atas undangan jemaah Gereja Kristus Raja. Acara ini adalah buka puasa bersama dan sarasehan antara anak-anak dari Yayasan Huri'in Jatibunder dan jemaah gereja itu.

Kepala Paroki Gereja Katolik Kristus Raja Romo Rudy Hartono mengatakan mereka sengaja mengundang anak-anak muslim ini untuk bersilaturahmi. "Ini memang sudah menjadi kebiasaan kami," katanya, Jumat, 10 Juli 2015.

Romo Rudy berujar, Kepala Paroki Gereja Kristus Raja sebelumnya sudah menggagas silaturahmi dengan muslim, khususnya dari Yayasan Hurin'in. "Sudah beberapa tahun berjalan. Mereka bersilaturahmi ke sini atau kami ke sana," ucap Romo Rudy.

Menurut Romo Rudy, hal ini untuk menunjukkan rasa persaudaraan antarumat manusia tanpa ada perbedaan. "Kami ini bersaudara satu sama lain," tuturnya. 

Romo Rudy menekankan tak ada kepentingan tertentu dalam jalinan hubungan bersama yayasan yang berisi anak-anak jalanan ini. "Ini adalah ketulusan tanpa kepentingan."

Hal senada disampaikan pengasuh Yayasan Hurin'in, Ustad Badruzzamal. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini," katanya. Menurut dia, kegiatan ini merupakan pelajaran besar bagi anak-anak Yayasan Hurin'in dan muslim pada umumnya.

"Kami bisa lebih memahami teman-teman kristiani. Sering kali kami berpikiran terbatas akan mereka. Namun, setelah saling mengenal, kami menjadi saling memahami," ucapnya. Dia berharap kebersamaan dan kerukunan ini tetap terjalin baik. "Semoga ke depan kami punya program yang lebih luas."

Anak-anak pun tampak terhibur. Bukan hanya mendapat makanan enak, mereka pun diajak bernyanyi bersama dan bergembira. Romo Sulistiadi dan Ustad Baihaqi mengajak anak-anak menyanyikan lagu kebangsaan dan bersalawat.

Mereka duduk berbaur dengan jemaah Gereja Kristus Raja. Jemaah gereja tersebut tampak senang karena dapat berbagi dengan sesama manusia. Tak terlihat perbedaan di antara mereka. Mereka sama-sama menyuarakan toleransi dan perdamaian.

NINIS CHAIRUNNISA