Tak Kebagian Sembako Murah, PNS Ini Menggerutu  

Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi
Ilustrasi pasar murah. ANTARA/Irsan Mulyadi

TEMPO.CO, Madiun-Pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengaku kecewa karena tidak kebagian beras dan gula pasir yang dijual dalam pasar murah di halaman kantor pemerintahan daerah setempat, Jumat, 10 Juli 2015.

Padahal, mereka sudah membawa kupon pembelian yang disediakan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata  maupun Bagian Perekonomian selaku penyelenggara kegiatan.  "Kupon yang sudah dibagikan tidak ada gunanya," kata Sugiyanto, salah seorang pegawai.

Kupon itu, kata dia, dibagikan pada Rabu kemarin oleh penyelenggara untuk ditukarkan beras, gula pasir, dan minyak goreng. Setiap pegawai golongan I dan II mendapatkan satu kupon untuk membeli tiap bahan kebutuhan pokok yang disubsidi sekitar 30 persen oleh Pemerintah Kabupaten Madiun.

Harga beras di pasar murah itu Rp 5.000 per kilogram, atau lebih rendah dibandingkan dengan harga di pasaran yang mencapai Rp 8.000 per kilogram. Gula pasir Rp 8.500 dari harga normal Rp 12 ribu per kilogram. Sedangkan minyak goreng Rp 8.500 dari harga di pasaran Rp 12 ribu per liter. "Murah, tapi kalau barangnya sudah tidak ada ya percuma," ucap Sugiyanto.

Salah seorang pegawai mengkritik  kinerja penyelenggara pasar murah tersebut lemah, karena seharusnya setiap pemegang kupon bisa membeli beras maupun gula pasir yang dijual dalam kegiatan tersebut.

"Banyak kupon yang kami bawa tidak bisa ditukar. Mestinya jumlah kupon yang dibagi dengan stok barang minimal sama agar semua kebagian," ujar perempuan yang tidak mau namanya ditulis karena khawatir dimarahi oleh pimpinannya karena berani melontarkan kritikan.

Perempuan itu datang ke pasar murah bersama beberapa pegawai kantor kecamatan membawa 51 kupon untuk membeli gula pasir dan  beras. Namun kupon-kupon itu tidak bisa ditukar karena barang yang mau dibeli telah ludes.

"Hanya dapat minyak goreng. Kalau begini, nanti malah ribet membaginya dengan teman-teman," ujar dia yang mengaku mendapat titipan dari beberapa pegawai kecamatan dan Kelurahan Nglames.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindagpar Kabupaten Madiun Agus Suyudi mengklaim bahwa jumlah stok kebutuhan pokok mencukupi untuk semua pemegang kupon. Adapun pasokan beras sebanyak enam ton, enam ton gula pasir, dan 6.000 liter minyak goreng. "Kalau ada yang tidak kebagian kami tidak tahu penyebabnya," ucap Agus.

NOFIKA DIAN NUGROHO