Puncak Arus Mudik di Makassar Diprediksi H-3 Lebaran

Penumpang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa (14/9). Aktivitas arus balik melalui Bandara Hasanuddin telah mengalami peningkatan hingga 15 persen sejak senin (13/9) dan diperkirakan akan terjadi hingga H+5 lebaran. TEMPO/Hariandi Hafid
Penumpang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa (14/9). Aktivitas arus balik melalui Bandara Hasanuddin telah mengalami peningkatan hingga 15 persen sejak senin (13/9) dan diperkirakan akan terjadi hingga H+5 lebaran. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.COMakassar - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengatakan puncak arus mudik Lebaran di Makassar diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran. Hal itu diketahuinya setelah berkoordinasi dengan pelbagai instansi terkait beberapa waktu lalu. "Lonjakan arus mudik diprediksi mencapai puncaknya H-3 Lebaran," ucap Anton, Kamis, 9 Juli 2015.

Sejauh ini, peningkatan arus mudik pun mulai cukup signifikan. Karena itu, pihaknya berupaya melakukan antisipasi agar tak ada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang muncul. 

Terhitung Jumat, 10 Juli 2015, operasi pengamanan Lebaran dengan sandi Operasi Ketupat 2015 mulai dilakukan sampai 25 Juli mendatang. Operasi kemanusiaan itu, menurut Anton, berlangsung 16 hari.

Dalam Operasi Ketupat di Sulawesi Selatan dan Barat, paling tidak dikerahkan 7.231 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi lain. Rinciannya, 3.607 anggota Polri, 1.039 personel TNI, dan selebihnya dari instansi terkait, seperti Badan SAR Nasional, Satuan Polisi Pamong Praja, Jasa Raharja, dan Dinas Perhubungan. Ribuan personel itu disebar ke 106 pos pengamanan dan 55 pos pelayanan.

Anton menjelaskan, selama arus mudik dan arus balik Lebaran, pihaknya menyiapkan pelbagai pelayanan. Salah satunya adalah pengawalan bagi rombongan masyarakat yang ingin mudik ke kampung halamannya. Layanan itu diberikan guna menjamin pemudik tiba dengan selamat di tempat tujuan. Pengawalan juga diberikan bila para pemudik mengajukan permintaan.

Menurut Anton, pengawalan hanya diberikan kepada para pemudik yang jumlahnya cukup besar. "Kami lakukan pengawalan jika rombongan. Ya, 20 sepeda motor bisa. Kalau sendiri saja, tidak perlu," tutur Anton.

Layanan lain berupa penitipan kendaraan. Masyarakat yang ingin mudik dan khawatir dengan kendaraannya bisa menitipkannya di kantor polisi. Tak hanya itu, kepolisian juga akan mengintensifkan patroli di kompleks perumahan yang ditinggalkan warga selama mudik Lebaran. Kepolisian menyarankan masyarakat yang mudik melapor ke polisi, tetangga, dan RT/RW, sehingga rumahnya bisa diawasi.

Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Makassar Ajun Komisaris Besar Wishnu Buddhaya mengatakan ,khusus di Pelabuhan Soekarno-Hatta, puncak arus mudik diprediksinya terjadi pada H-3 atau H-4 Lebaran. "Kalau puncak arus baliknya, kemungkinan H+5. Kami sudah siap memberikan pengamanan dan pelayanan selama tradisi arus mudik dan balik Lebaran," ucapnya.

TRI YARI KURNIAWAN