Atur Arus Mudik, Polisi Bantu Jaga Perlintasan Kereta

Editor

Zed abidien

Angkutan umum parkir dekat lintasan kereta di Jalan Ibrahim Adjie, Bandung, Jabar, 16 Januari 2015. Perlintasan kereta di daerah ini termasuk yang paling banyak dilanggar pengendara sepeda motor. TEMPO/Prima Mulia
Angkutan umum parkir dekat lintasan kereta di Jalan Ibrahim Adjie, Bandung, Jabar, 16 Januari 2015. Perlintasan kereta di daerah ini termasuk yang paling banyak dilanggar pengendara sepeda motor. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyiagakan dua personelnya di tiap perlintasan kereta api di jalur utama selatan. Polisi bersiaga mengantisipasi kemacetan maupun kecelakaan selama arus mudik Lebaran nanti.

Kepala Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya Kota Ajun Komisaris Besar Asep Saepudin mengatakan dua petugas tersebut akan bertugas selama 24 jam. Di setiap pintu perlintasan sering terjadi kemacetan akibat pemudik yang memperlambat laju kendaraannya.

"Kami perbantukan petugas untuk ikut menjaganya (perlintasan kereta api). Ini demi rasa aman dan nyamannya perjalanan pemudik, baik penumpang kereta api maupun pengguna jalan," kata Asep, Jumat, 10 Juli 2015.

Di wilayah Tasikmalaya sendiri, ada enam pintu perlintasan yang memotong jalur mudik. Keenam pintu perlintasan tersebut masing-masing berada di Ciawi, Dawagung, Cibodas, Cibungkul, Parhon, dan di Jalan M Hatta.

"Terkait kondisi jalan yang rusak di perlintasan kereta api, sudah kami laporkan ke instansi terkait. Diharapkan segera diperbaiki," kata Asep.

Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung Zunerfin menjelaskan, di wilayah kerjanya ada 560 perlintasan kereta api sebidang. Perlintasan sebidang merupakan jalur kereta api yang berpotongan dengan jalan biasa.

Ironisnya, dari 560 perlintasan sebidang, hanya 151 perlintasan yang resmi. Kemudian, dari 151 perlintasan resmi tersebut, menurut Zunerfin, juga belum semua dibuatkan palang pintu sehingga perlu perhatian dan kewaspadaan pengguna jalan.

"Perlu perhatian juga dari kita (PT KAI), Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah setempat," katanya.

Dia meminta pengguna jalan yang melintas selalu waspada dan melihat rambu-rambu sebelum melintas.

CANDRA NUGRAHA