Jalur Menyempit, Madiun-Nganjuk Rawan Macet  

Pekerja melakuan perbaikan jalan di jalur mudik jurusan Surabaya-Jogjakarta di wilayah Moneng, Madiun, Jatim, Senin (22/7). ANTARA/Siswowidodo
Pekerja melakuan perbaikan jalan di jalur mudik jurusan Surabaya-Jogjakarta di wilayah Moneng, Madiun, Jatim, Senin (22/7). ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO , Madiun: Jalur mudik dan balik Lebaran di ruas Caruban, Kabupaten Madiun, hingga Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur rawan terjadi kemacetan lalu lintas. Kemacetan itu disebabkan karena jalan di titik perbatasan itu mengalami penyempitan.

"Jalur (dari arah Madiun dan Surabaya) empat lajur, begitu di titik bottleneck (penyempitan jalan) menjadi dua lajur," kata Kepala Kepolisian Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Yoyon Tony Surya Putra, Kamis, 9 Juli 2015.

Ketika arus lalu lintas di jalan provinsi itu sedang padat seperti saat arus mudik dan balik Lebaran, ia memastikan, kemacetan mencapai lima kilomer terjadi pada dua arah. Untuk mengatasinya, pihak kepolisian akan menerapkan sistim buka-tutup di titik jalan yang mengalami hambatan lalu lintas.

Laju kendaraan dari arah Madiun maupun Surabaya diatur secara bergantian. "Bisa setelah 50 kendaraan melintas, satu lajur ditutup dan lajur lainnya dibuka. Akan diatur sedemikian rupa," ucap Tony. Ia memperkirakan peningkatan arus lalu lintas mulai terjadi pada H-7 dan H+3 Lebaran.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Madiun Ajun Komisaris Sumiyanto, menambahkan pengaturan di titik kemacetan dilakukan untuk menghindari terjadinya saling mendahului antar kendaraan, terutama bus maupun mobil. Bila hal itu terjadi, ia menyatakan hambatan lalu lintas semakin sulit diurai.

"Kalau yang macet di wilayah Nganjuk, ekornya bisa sampai Caruban (Kabupaten Madiun)," ujar dia.

Untuk mengurai kemacetan yang terjadi di wilayah perbatasan, Sumiyanto mengatakan dilakukan oleh pihak terkait dari Kabupaten Madiun dan Nganjuk. Koordinasi antar jajaran dilangsungkan pada Rabu, 8 Juli 2015 bersamaan dengan pemantauan pendirian pos pengamanan di masing - masing daerah.

NOFIKA DIAN NUGROHO