Arus Mudik Bergerak, Perbaikan Jalan Distop Mulai Besok  

Editor

Elik Susanto

Pekerja menyelesaikan perbaikan jalan di jalur pantura, Tegal, 23 Mei 2015. Bina Marga mulai memperbaiki jalur pantura yang rusak dan bergelombang akibat hujan terus menerus dan tonase kendaraan yang berlebihan. ANTARA/Oky Lukmansyah
Pekerja menyelesaikan perbaikan jalan di jalur pantura, Tegal, 23 Mei 2015. Bina Marga mulai memperbaiki jalur pantura yang rusak dan bergelombang akibat hujan terus menerus dan tonase kendaraan yang berlebihan. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Guntoro mengatakan, semua perbaikan jalan di jalur mudik akan dihentikan sementara mulai hari ini atau H-7, Jumat, 10 Juli 2015. "Nanti setelah Lebaran dilanjutkan lagi," kata dia di Bandung, Kamis, 9 Juli 2015.

Guntoro mengakui, sejumlah jalan altenatif perbaikannya belum rampung. Dia mencontohkan jalan provinsi di Kadiapten, Jatitujuh, hingga Jatubarang yang masih dalam proses pelebaran. "Tapi jalur mudik Lebaran aman," kata dia.

Sejumlah proyek jalan juga dihentikan sementara. Di antaranya di Cikamurang menuju Cijelag, Cimareme, serta daerah Lembang. "Secara keseluruhan berhenti yang pokok-pokoknya tapi pekerjaan pemeliharaan jalan terus. Barangkali ada pohon tumbang, atau macet karena longsor," kata Guntoro.

Khusus jalur alternatif di Cijapati Garut, Guntoro mengatakan, perbaikan jembatan belum tuntas. Hanya satu lajur yang bisa dilewati. "Bisa saja satu lajur saja digunakan untuk arus mudik, cuma pengaturannya agak repot," kata dia. Perbaikan jembatan itu dijadwalkan tuntas akhir tahun ini.

Menurut Guntoro, ada 59 titik rawan bencana yang diwaspadai selama angkutan Lebaran. Lokasinya tersebar, diantaranya dii Pangalengan, Cidaun, Sumedang, Cagak, Wanayasa, sert Sukanegara. "Itu prioritas. Kita tidak gahu ketik posisi hujan bisa saja langsung terjadi longsor," kata dia.

Dinas Bina Marga Jawa Barat menyiagakas ekitar 500 petugas yang disebar di 23 posko sepanjang jakur mudik mengantisipasi titik-titik rawan bencana itu. Alat berat nuga disiapkan seperti backhoe, loader, grinder, serta dump-truck. "Menyebar di Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Cirebon di enam Balai," kata Guntoro.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, semua jalur yang digunakan pemudik mesti diwaspadai. "Ada titik rawan bencana, itu perlu kehati-hatian terutama daerah selatan," kata dia di Bandung, Kamis, 9 Juli 2015.

Dedi mencontohkan, di lokasi rawan banjir di depan Pabrik Kahatex Kabupaten Bandung disediakan pompa air. "Kalau misalkan terjadi banjir kita akan sedot," kata dia. Menurut Dedi, berfungsinya jalan tol Cikampek-Palimanan mengurangi titik macet terutama di jalur Pantura. Dulu terdapat 21 titik macet kini berkurang hanya 14 titik. "Di Cikopo, Simpang Tiga Jomin, Sukamandi, Cikalong, Pamanukan, nanti ketemu di Losarang kemudian Pasar Tegal Gubug , Pasar Gebang itu ada 14 titik," kata dia.

Titik macet juga ada di jalur penyangga di jalur tengah selepas Jakarta. Mumai dari Ciawi, Puncak, Gadok, Cisarua, Pasar Cipanas, Ciranjang, serta Pasar Padalarang. "Masuk ke Sukabumi dari Ciawi daerah Cibadak, dan Cisaat itu daerah titik kemacetan," kata Dedi.

AHMAD FIKRI