Tekan Kecelakaan Cipali, Tiap 10 Km Ada Mobil Patroli  

Editor

Zed abidien

Warga melintas di jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang baru dibangun di kawasan Cikedung, Indramayu, 11 Mei 2015. Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memiliki panjang 116,75 km. TEMPO/Tony Hartawan
Warga melintas di jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang baru dibangun di kawasan Cikedung, Indramayu, 11 Mei 2015. Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memiliki panjang 116,75 km. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.COJakarta - Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalu Lintas Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Komisaris Besar Unggul Sedyantoro mengatakan pihaknya bakal melakukan sejumlah rekayasa untuk menekan angka kecelakaan di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

"Salah satunya dengan menempatkan mobil patroli pada jarak per 10 kilometer," ucap Unggul dalam diskusi persiapan arus mudik Lebaran bersama Masyarakat Transportasi Indonesia, Rabu, 8 Juli 2015.

Nantinya, ujar Unggul, mobil patroli ini akan berputar-putar di jalan sepanjang 10 km setiap saat. Selain menjaga kelancaran, hal itu bertujuan memonitor kalau-kalau ada kecelakaan. 

Adanya patroli juga berfungsi menurunkan tingkat kecepatan kendaraan di ruas tol sepanjang 116 km itu.

Unggul menuturkan kondisi jalan tol yang baru dibuka dan masih lowong memicu para pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Menurut Unggul, rata-rata kecepatan kendaraan di sana bisa mencapai 100 km/jam. Padahal, kata dia, para pengemudi belum hapal medan dan kondisi jalan di ruas Cipali.

Apalagi jalan yang lurus dan monoton, ucap Unggul, bisa membuat pengemudi terlena atau mengantuk dan hilang konsentrasi. "Makanya kami harus melakukan pembatasan kecepatan dengan cara menempatkan mobil-mobil patroli ini," ucap Unggul.

Selain itu, polisi bakal memasang aneka rambu dan marka jalan berupa garis kejut, supaya sopir tetap berkonsentrasi saat melintas di sana. Sejak dibuka pada Juni lalu, tercatat sudah lebih dari 30 kecelakaan terjadi di jalan tol terpanjang di Indonesia itu. Belasan jiwa melayang dan puluhan terluka dalam rentetan kecelakaan di sana.

"Patroli ini kami lakukan selama arus mudik dan balik Lebaran," ujar Unggul. "Ke depan, pihak pengelola jalan tol itu harus memasang kamera dan mesin untuk memonitor kecepatan kendaraan, sehingga pengemudi lebih awas."

PRAGA UTAMA