Turun dari Kapal, Pemudik Sepeda Motor Dikawal Polisi

Editor

Zed abidien

Pemudik arus balik bersepeda motor naik ke Kapal Motor Ciremai, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jateng, 2 Agustus 2014. KM Ciremai angkut ratusan sepeda motor dan ribuan pemudik arus balik secara gratis dengan tujuan Pelabuhan Tanjumg Priok, Jakarta. ANTARA/R. Rekotomo
Pemudik arus balik bersepeda motor naik ke Kapal Motor Ciremai, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jateng, 2 Agustus 2014. KM Ciremai angkut ratusan sepeda motor dan ribuan pemudik arus balik secara gratis dengan tujuan Pelabuhan Tanjumg Priok, Jakarta. ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Besar Semarang menyatakan siap mengawal pemudik pengguna sepeda motor yang sebelumnya diangkut dengan kapal laut. Para pemudik pengguna sepeda motor bisa dikawal sejak turun dari kapal di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, menuju daerah tujuan masing-masing.

“Kami siapkan empat tim untuk pengawalan ke empat tujuan sejak turun dari Tanjung Emas, Semarang,” kata Wakil Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Polresta Semarang Komisaris Yayuk Sulaeni, saat diskusi mudik nyaman di balai kota Semarang, Rabu, 8 Juli 2015.

Empat tim pengawal yang ia maksud adalah untuk mengawal pemudik sepeda motor dari Tanjung Emas ke empat penjuru daerah di Jawa Tengah. Meliputi ke dua daerah selatan, Solo dan sekitarnya juga selatan barat seperti Banyumas, Magelang, Cilacap, dan sekitarnya. “Ditambah dua jurusan lagi ke timur ke arah Kudus, Pati, Jepara, dan ke barat arah Pekalongan, Batang, Tegal,” kata Yayuk.

Menurut Yayuk, penumpang bersepeda motor lewat Pelabuhan Tanjung Emas tak langsung diberangkatkan, tapi di-briefing sambil memberi waktu istirahat setelah menempuh perjalanan lewat kapal laut.

Briefing yang ia maksud adalah memberikan materi pemahamanan berkendara secara baik. “Apa lagi khusus saat pengawalan,” katanya.

Layanan pendukung bagi pemudik kapal laut juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang yang menyediakan angkutan umum massal bagi penumpang kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas.

“Angkutan umum massal berupa BRT (bus rapid transit) dan Damri, yang disiapkan sesuai jadwal kedatangan kapal,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Semarang Ambar Prasetyo.

EDI FAISOL