Jembatan Timbang Beralih Fungsi Jadi Rest Area Pemudik  

Jembatan timbang. TEMPO/Supriyantho Khafid
Jembatan timbang. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, Banyuwangi - Jembatan timbang Watu Dodol dan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, dialihfungsikan sebagai rest area bagi para pemudik H-5 hingga H+3 lebaran atau 12-20 Juli 2015.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Lalu-lintas dan Angkutan Jalan (UPT LAJ) Dinas Perhubungan Jawa Timur di Banyuwangi, Bambang Soekarno. Pengalihfungsian jembatan timbang, karena selama waktu itu kendaraan pengangkut barang, kecuali sembako dan BBM, dilarang melintas. “Daripada ditutup karena tidak ada pemeriksaan kendaraan, maka dialihfungsikan sebagai rest area bagi pemudik, “ kata Bambang, Rabu, 8 Juli 2015.

Bambang menjelaskan, rest area di jembatan timbang dilengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan oleh para pemudik. Di antaranya ruangan berpendingin udara, kamar mandi, musala.

Selain itu, juga disediakan makanan dan minuman gratis serta petugas kesehatan. Petugas jembatan timbang, yang biasanya melayani pemeriksaan truk dan muatannya, beralih melayani kebutuhan pemudik.

Pada hari biasa, kedua jembatan timbang itu rata-rata memeriksa 1000 unit truk yang masuk ke Banyuwangi. Sebagian besar dari truk itu mengirimkan barang ke wilayah Indonesia timur seperti Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Menjelang batas waktu larangan melintas, jumlah truk barang yang masuk ke Banyuwangi semakin meningkat.

Menurut Bambang, pengalihfungsian jembatan timbang menjadi reswt area bagi pemudik juga berlaku di seluruh jembatan timbang yang ada di Pulau Jawa, Bali, serta Provinsi Lampung.

Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama, mengatakan. Pihaknya mendirikan 16 pos pengamanan mulai H-7 hingga H+7 lebaran. Pos tersebut tersebar mulai perbatasan Banyuwangi-Situbondo dan Banyuwangi-Jember.

Bastoni menjelaskan, di setiap pos pengamanan tersedia layanan call center yang beroperasi 24 jam. “Pemudik bisa menghubungi bila membutuhkan informasi atau pengaduan,” ujarnya.

IKA NINGTYAS