TEMPO.CO, Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang serta Balai Besar Teknik Kesehatan dan Pengendalian Penyakit memeriksa kesehatan para pengemudi bus antarkota di Terminal Arjosari, Selasa, 7 Juli 2015.
Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan pengemudi tersebut bugar dan siap melayani pemudik Lebaran, terutama untuk bus antarkota yang menempuh perjalanan jarak jauh.
"Memeriksa risiko pengemudi jarak jauh demi keamanan dan kenyamanan penumpang," kata dokter Acub Zaenal yang memeriksa para sopir. Satu per satu sopir antre menjalani pemeriksaan, mulai tekanan darah, gula darah, dan napas. Mereka juga menjalani tes urine untuk memastikan terbebas dari pengaruh narkoba dan obat-obatan berbahaya.
Total sebanyak 80 pengemudi menjalani pemeriksaan. Hasilnya, ditemukan sebanyak 30 pengemudi menderita diabetes dan tekanan darah tinggi, sehingga disarankan untuk menjalani pengobatan. Tidak ditemukan pengemudi yang terbukti mengkonsumsi narkoba.
Namun jika ditemukan ada pengemudi yang memakai narkoba, maka akan ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan karena membahayakan penumpang. Menurut Acub, dalam mengemudi keselamatan penumpang harus diletakkan sebagai prioritas utama.
Salah seorang sopir, Khairil Amri, mengaku antusias menjalani pemeriksaan. Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk memastikan pengemudi dalam kondisi fit dan bebas dari narkoba. Bahkan, sejumlah sopir juga mendapat vitamin untuk menjaga kondisi tubuh. "Mengemudi jarak jauh memang membutuhkan fisik prima," kata sopir bus tujuan Malang-Lampung ini.
EKO WIDIANTO