Cak Nur, Membangun Kebangsaan Umat Lewat Nation on Track  

Ir. K.H Muhammad Nurhadi yang akrab disapa Cak Nur, pernah menjabat sebagai ketua Real Estate Indonesia yang kini lebih memilih sebagai penceramah sebagai jalan hidupnya. Istimewa
Ir. K.H Muhammad Nurhadi yang akrab disapa Cak Nur, pernah menjabat sebagai ketua Real Estate Indonesia yang kini lebih memilih sebagai penceramah sebagai jalan hidupnya. Istimewa

TEMPO.CO , Jakarta:  Islam adalah ajaran  universal yang mengajak umatnya untuk menjaga keseimbangan antara hubungan vertikal (hubungan dengan Tuhan) dan hubungan horizontal antar sesama manusia.

Dalam kaitan dengan hubungan horizontal, umat Islam dianjurkan untuk berinteraksi sosial, termasuk dalam urusan kenegaraan. Dalam pandangan Kyai Haji Muhammad Nurhadi yang akrab disapa Cak Nur, hubungan vertikal dan horizontal itu diibaratkan sebagai nation on track. Yakni bagaimana membangun negara di jalan yang lurus dengan bersandarkan pada nilai-nilai kewahyuan atau Ketuhanan.

Menurut bekas Wakil Ketua Real Estate Indonesia (REI) Wilayah Sumatera Selatan tahun 1996-2002 yang kini menjadi mubaligh itu, nation on track yaitu negara yang keputusannya 90 persen berdasarkan wahyu atau nilai-nilai Ketuhanan dan 10 persen rokyu. Pengertian rokyu adalah sebuah kebenaran yang diambil dari sudut pandang pribadi atau kelompok.

"Pandangan soal nation on track  ini sebagai wujud rasa cinta terhadap negeri dan tanggung jawab sebagai warga negara," kata Cak Nur kepada Tempo, Senin 6 Juli 2015.

Cak Nur berpandangan masih maraknya korupsi dan nepotisme, kekisruhan politik dan resesi ekonomi karena manusia lebih mengedepankan rokyu ketimbang nilai-nilai kewahyuan. Ia mengumpamakan, sampai kapan pun presiden x adalah yang terbaik menurut partai y. Tapi sampai kapan pun tidak pernah baik menurut partai b karena musuhnya.

"Negara bisa hancur bila didominasi rokyu masing-masing partai karena keputusan berdasarkan sudut pandang pribadi dan kelompok yang cenderung diwarnai oleh tendensi dan kepentingan tertentu," kata Cak Nur yang pernah menjabat Wakil Ketua Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) Sumatera Selatan tahun 1997-2001.

Melalui nation on track menurut Cak Nur, umat Islam diharapkan bisa semakin meningkatkan rasa kebangsaan dalam bernegara. Rasa cinta Tanah Air merupakan hakikat  manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

"Bulan Ramadan ini adalah saat yang tepat   untuk umat Islam meningkatkan rasa kebangsaan dengan berbagi dan peka terhadap lingkungan sekitarnya," ucapnya.

SETIAWAN ADIWIJAYA