Menjelang Lebaran, Puluhan Sopir Bus Tes Urine

Seorang supir bus melakukan tes kandungan alkohol di Terminal Pulogadung, Jakarta, (1/8). BNN gelar Tes Urine dan kesehatan bagi supir bus untuk sambut musim mudik lebaran. Tempo/Tony Hartawan
Seorang supir bus melakukan tes kandungan alkohol di Terminal Pulogadung, Jakarta, (1/8). BNN gelar Tes Urine dan kesehatan bagi supir bus untuk sambut musim mudik lebaran. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.COMagetan - Petugas gabungan dari Kepolisian Resor Magetan serta Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Magetan, Jawa Timur, melakukan tes urine terhadap puluhan sopir bus di Terminal Maospati, Senin, 6 Juli 2015. Sebanyak 28 sopir bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) diminta turun dari kendaraan untuk menampung urinenya ke dalam gelas plastik. 

Petugas paramedis melakukan tes dengan menggunakan alat amphetamine urine test. “Hasilnya dinyatakan negatif (tidak mengonsumsi narkoba) semua,” kata Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Johanson Ronal Simamora.

Para sopir bus itu akhirnya diperbolehkan melanjutkan perjalanan kembali dengan membawa surat keterangan hasil tes urine. Selembar kertas itu juga menerangkan kondisi kesehatan sopir secara umum, seperti tekanan darah. “Kalau mengonsumsi narkoba atau sakit, mereka (sopir) bisa membahayakan jiwa penumpang,” ujar Johanson.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Magetan Subroto menuturkan pemeriksaan kesehatan dan tes urine para sopir bus itu untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan. Hal ini sebagai upaya persiapan arus mudik dan balik Lebaran yang segera berlangsung beberapa hari ke depan.

Dalam momentum tersebut, tutur Subroto, frekuensi lalu lintas di jalan raya kian padat serta potensi kecelakaan dan kemacetan meningkat. Agar dapat mengantisipasi insiden tabrakan, para sopir membutuhkan konsentrasi dan stamina yang prima.

Choirul Aziz, 40 tahun, salah seorang sopir bus yang mengikuti tes urine, mengaku senang dengan pemeriksaan oleh Polres Magetan dan pemerintah daerah tersebut. Sebab, dia bisa mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya secara umum.

“Kalau ada yang tidak beres, dikasih obat. Ini penting, karena kami bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang,” katanya.

NOFIKA DIAN NUGROHO