Yogya Waspadai 21 Simpang Terpadat Selama Libur Lebaran  

Ratusan penarik becak yang tergabung dalam Komunitas Penarik Becak Yogyakarta mengikuti pawai deklarasi Jogja Istimewa Untuk Jokowi-JK di kawasan Malioboro-Beringharjo dan Alun-alun utara Yogyakarta, 24 Juni 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Ratusan penarik becak yang tergabung dalam Komunitas Penarik Becak Yogyakarta mengikuti pawai deklarasi Jogja Istimewa Untuk Jokowi-JK di kawasan Malioboro-Beringharjo dan Alun-alun utara Yogyakarta, 24 Juni 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO , Yogyakarta: Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memetakan sedikitnya 21 persimpangan di wilayah Kota Yogyakarta yang berpotensi menjadi biang kemacetan selama puncak mudik libur lebaran.

"Puncak kepadatan akibat mudik dan liburan lebaran itu diprediksikan mulai pekan depan, dari H-4 sampai H+3," ujar Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto kepada Tempo Ahad 5 Juli 2016.

Windarto menuturkan, sejumlah simpang itu membujur di dua jalur utama kota, terutama bagian utara yang dimulai dari Jalan Adi Sutjipto sampai kawasan monumen Tugu (jalur masuk dari arah Solo). Juga simpang-simpang dari jalur tengah perkotaan yang dimulai dari simpang empat pabrik susu SGM (Jalan Kusumanegara) hingga simpang Wirobrajan.

Windarto optimistis pengawasan lalu lintas dan tindakan mengantisipasi kemacetan yang biasa terjadi saat lebaran pada tahun ini akan lebih mudah. Sebab, seluruh simpang terpadat sudah terintegrasi dengan sistem Area Traffic Control System (ATCS).

"Seluruh ATCS juga sudah dilengkapi kamera CCTV yang memudahkan petugas mengawasi dan ambil tindakan saat potensi macet mulai tampak," ujar Windarto.

Pantauan Tempo pada Ahad siang, kawasan utama perbelanjaan Malioboro sudah penuh sesak. Terutama di area Pasar Beringharjo. Namun Dinas Perhubungan mencatat, kepadatan yang terpantau pekan ini bukan akibat arus mudik, melainkan aktivitas warga lokal di Yogya menyiapkan lebaran.

"Biasanya warga lokal masih akan memadati pusat-pusat perbelanjaan sampai H-2, setelah lebaran nanti baru giliran wisatawan yang membeludak," ujar Windarto.

Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian belum menentukan jadwal pasti kapan pemberlakuan buka tutup jalur untuk kawasan Malioboro diberlakukan pada lebaran ini. "Kami hanya siapkan rekayasa sejumlah jalur untuk mengurai potensi kemacetan," ujar Windarto.

Untuk kawasan Malioboro misalnya, yang disiapkan yakni jalur di kawasan Hotel Melia Purosani yang biasanya berlaku satu arah, saat H-1 akan diberlakukan dua arah guna memudahkan wisatawan memarkir kendaraan di kantong parkir kampung pecinan Ketandan. Kepadatan wisatawan diprediksikan baru mereda sekitar H+7.

Koordinator Ketertiban, Keamanan, dan Lalu Lintas Unit Pelakasana Teknis Malioboro Ahmad Syamsudin menuturkan, lebaran ini petugas bekerja lebih ekstra. Sebab, kepadatan di Malioboro sudah terjadi beberapa kali saat Ramadan. "Ramadhn bertepatan dengan musim liburan, yang biasanya sepi sekarang sudah ramai sejak pagi," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO