Supaya Fit Selama Perjalanan Mudik, Kurangi Makan Nasi

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi Mudik. Adem Salvarcioglu/Getty Images
Ilustrasi Mudik. Adem Salvarcioglu/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan masyarakat Indonesia yang keliru pada bulan puasa dapat mempengaruhi kondisi mereka ketika bepergian jauh untuk mudik.

Dalam sebuah diskusi Ikatan Dokter Indonesia di Jakarta, Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Peduli Gizi Tirta Prawita Sari mengatakan kantuk berlebih saat berkendara yang berpotensi membahayakan jiwa sebenarnya bisa dicegah dengan menjaga asupan makanan.

"Kebiasaan makan masyarakat kita saat berbuka kan lontong, bakwan yang dibuat dari tepung dan beberapa irisan sayur. Itu kan karbohidrat semua, tidak ada protein," ujar Tirta di Jakarta, Sabtu, 4 Juli 2015.

Padahal, menurut Tirta, tubuh kita membutuhkan protein agar gula darah tidak melonjak drastis. Kadar gula yang mendadak naik bisa mempengaruhi hormon yang membuat seseorang mudah lelah dan emosi tidak stabil.

"Banyak yang berpikir, karena akan menyetir jauh, mereka harus makan karbohidrat yang banyak. Itu salah. Itu memang memberikan energi, tapi hanya sebentar. Selebihnya, mereka akan lebih cepat lelah dan mengantuk," tuturnya.

Untuk mencegah hal itu, Tirta menganjurkan masyarakat lebih banyak mengkonsumsi karbohidrat kompleks, seperti ubi, roti gandum, dan sayuran. Makanan tersebut, selain rendah gula, memberikan energi yang lebih lama bertahan di dalam tubuh.

BINTORO AGUNG S.