Menjelang Lebaran, Pendapatan Porter Tanah Abang Naik  

Editor

Suseno TNR

Pembeli memanggul barang dagangan saat melintasi lapak pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta, 25 Juni 2015.  TEMPO/Subekti.
Pembeli memanggul barang dagangan saat melintasi lapak pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta, 25 Juni 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.COJakarta - Para porter di sekitar Pasar Tanah Abang mendapat penghasilan lebih setiap menjelang Idul Fitri. Sebab, transaksi di pasar itu meningkat dan kuli panggul dibutuhkan untuk mengangkut barang. "Sudah ramai sejak tiga pekan belakangan. Semakin ke sini, semakin ramai," kata Andik, seorang porter, Minggu, 5 Juli 2015.

Lelaki 45 tahun itu berujar, pendapatannya ditopang oleh para pembeli partai besar yang telah memadati Pasar Tanah Abang sejak sepekan sebelum Ramadan. "Puncaknya memang sekarang-sekarang ini," ucapnya. 

Dalam sehari, Andik dapat mengantar lebih dari 30 bal. Selain menawarkan jasa mengantar, para porter dapat diminta mengepak barang belanjaan ke dalam karung putih lalu membantu mengantar hingga ke tempat ekspedisi terdekat atau ke parkiran mobil. Andik mematok harga bervariasi, bergantung pada kesepakatan dan jenis pelayanan yang diberikan. 

Jika hanya membantu membawa saja, ia mematok tarif mulai Rp 30 ribu per bal, bergantung pada jarak. Satu bal adalah satu karung putih besar berukuran sekitar 1 meter x 1,5 meter. Jika ditambah dengan mengepak dan membawa ke tempat ekspedisi, harga satu bal mulai Rp 75 ribu. Dalam sehari, Andik dapat mengantongi pendapatan minimal Rp 500 ribu. 

Diwan Matsoleh, porter lain, mengatakan pendapatannya memang meningkat drastis menjelang Lebaran ini. "Yang butuh tenaga kami bukan cuma pedagang, ibu-ibu yang ngeborong buat Lebaran juga butuh," ujarnya. 

Pria 25 tahun itu menuturkan uang hasil kerja kerasnya akan disimpan untuk pulang kampung di Serang, Banten. "Kalau kayak gini, jadi kesempatan buat nyimpen duit. Kalau hari biasa, habis, ngepas buat sehari-hari. Nyisa paling cuma cepek," ucapnya. 

DINI PRAMITA