Menunggu Beduk di Kolam Segaran Majapahit

Editor

Zed abidien

REUTERS/Desmond Boylan
REUTERS/Desmond Boylan

TEMPO.COMojokerto - Kejayaan Kerajaan Majapahit meninggalkan karya teknologi masa lalu berupa kolam besar berbentuk persegi panjang di Dusun Segaran, Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Saking luasnya, kolam ini disebut Kolam Segaran, berasal dari kata dalam bahasa Jawa, segara, yang berarti laut.

Luas kolam mencapai 375 x 175 meter persegi dengan tinggi tembok 2,88 meter dan tebal 1,6 meter. Dinding yang mengelilingi kolam terbuat dari batu bata. Meski sudah berusia ratusan tahun, bangunan batu bata itu masih kokoh.

Pada zaman Kerajaan Majapahit, konon kolam ini berfungsi sebagai kolam penampungan kebutuhan air bersih, terutama pada musim kemarau. Dugaan lain, kolam ini digunakan sebagai tempat mandi dan kolam latihan renang prajurit Majapahit. Selain itu, kolam ini menjadi bagian taman hiburan para bangsawan Majapahit dan juga untuk menjamu tamu kerajaan.

Kini, Kolam Segaran menjadi salah satu obyek wisata sejarah. Masyarakat sekitar memanfaatkan kolam ini sebagai tempat pemancingan. Wisatawan yang mengunjungi situs candi dan Museum Majapahit juga menyempatkan diri melihat dan berfoto di kolam ini. Maklum, lokasi kolam persis di sisi timur Museum Majapahit.

Pada bulan Ramadan, Kolam Segaran jadi tempat favorit masyarakat yang menunggu waktu buka puasa. Selain sekadar berbincang dan membawa makanan untuk buka puasa, banyak juga warga yang mengisi waktu luang dengan memancing di kolam.

Di Kolam Segaran terdapat sejumlah ikan air tawar, seperti ikan gabus, mujair, dan wader. “Daripada bengong di rumah, lebih baik mancing sambil menikmati pemandangan kolam,” kata seorang warga, Sutar, Jumat, 3 Juli 2015.

Sutar bersama kawannya sengaja membawa pancing dan umpan dari cacing tanah. Selain Sutar dan kawannya, masih banyak warga yang memancing sambil ngabuburit di kolam setempat. Mereka biasanya mengambil spot memancing di bawah pohon beringin, di sudut barat laut dari kolam, karena teduh. Dengan duduk di tepi kolam, mereka sabar menunggu sampai umpan dimakan.

Meski tidak seberapa, hasil ikan tangkapan mereka bawa ke rumah untuk dimasak. “Bisa untuk menu buka puasa atau sahur nanti,” ujar seorang warga, Samsi.

Selain Kolam Segaran, situs peninggalan Majapahit lainnya juga jadi lokasi warga untuk ngabuburit, seperti Gapura Bajang Ratu dan Candi Tikus. Dua situs ini termasuk yang paling sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. “Kalau bulan puasa biasanya pengunjung datangnya sore hari,” tutur penjaga pos Gapura Bajang Ratu, Suparno.

ISHOMUDDIN