Takjil Es Campur di Jalan Gus Dur  

Ilustrasi minuman berbuka/takjil. TEMPO/Charisma Adristy
Ilustrasi minuman berbuka/takjil. TEMPO/Charisma Adristy

Seperti es campur pada umumnya, selain diberi campuran buah, es campur Jalan Gus Dur ini juga diberi es batu yang diserut dan susu kental manis untuk menambah rasa manis dan segar.

Salah satu penjual es campur di Jalan Gus Dur, Aminah, mengaku selama bulan Ramadan, jumlah pembeli meningkat hingga dua kali lipat. “Selama bulan puasa ini memang lebih ramai,” katanya, Kamis, 1 Juli 2015. Selain diminum di warung setempat, pembeli kebanyakan membungkus es campur untuk takjil buka puasa di rumah.

Lokasi gerobak penjual es campur yang berderet di Jalan Gus Dur ini juga jadi lokasi favorit anak-anak muda yang ngabuburit menunggu buka puasa. “Kami biasa duduk-duduk lesehan di trotoar jalan sambil menunggu buka puasa dengan es campur,” kata salah satu remaja, Alfian.

Tak hanya penjual es campur, pedagang dadakan yang menjual makanan dan kue untuk takjil buka puasa juga banyak bermunculan di Jalan Gus Dur selama bulan puasa. “Hampir tiap tahun saya jualan makanan untuk buka puasa disini karena ramai,” kata salah satu penjual, Ninik.

Pegawai pemerintahan maupun karyawan swasta yang tak sempat memasak biasanya membeli makanan siap saji untuk buka puasa baik berupa sayur hingga lauk pauk olahan ikan dan daging.

ISHOMUDDIN