Turis Malaysia Minati Paket Wisata Ramadan Aceh  

Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan, di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (9/7). TEMPO/Adi Warsidi
Sejumlah umat muslim melaksanakan salat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan, di masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Selasa (9/7). TEMPO/Adi Warsidi

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh  dengan sejumlah agen perjalanan atau travel menawarkan paket wisata berjuluk Amazing Ramadan in Aceh. Paket  makin diminati masyarakat terutama  mulai pekan kedua Ramadan dan diperkirakan akan makin meningkat jelang Idul Fitri. Peminatnya kebanyakan dari Malaysia.

Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Ramadhani mengatakan berdasarkan laporan dari sejumlah travel, paket wisata tersebut mulai dipesan turis memasuki pekan kedua Ramadan. “Ada tujuh travel yang menawarkan paket tersebut kepada wisatawan,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 2 Juli 2015.

Meski demikian belum terdata jumlah wisatawan yang akan berkunjung untuk melihat keunikan Ramadan di Aceh. Tetapi perkiraan sementara, turis Malaysia masih mendominasi kunjungan. Hal ini sesuai dengan target awal program ini.

Paket Wisata Ramadan di Aceh yang diluncurkan sebelum Ramadan, bertujuan mempromosikan Aceh dan masyarakatnya, yang punya budaya dan kebiasaan sendiri selama Ramadan. Ada suasana yang beda dengan daerah lain. Menjual keunikan Ramadan di Aceh, bukanlah yang pertama dilakukan instansi ini. “Ini juga disambut oleh Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar. Banda Aceh juga punya branding sendiri, sebagai destinasi wisata Islami dunia,” kata Ramadhani.

Pemilik travel Musafir Tour, Mujiburrizal mengatakan pihaknya telah mulai melayani turis untuk melihat keunikan Ramadan di Aceh. Pada pekan kedua Ramadan, pihaknya kedatangan turis dari Malaysia dan Thailand. “Ada 65 orang dari Malaysia yang ambil paket di kami, dan ada 14 orang dari Thailand.” katanya kepada Tempo.

Mereka datang berkelompok dan tinggal di Aceh selama 3 – 4 hari. “Setelah pertengahan Ramadan, akan banyak yang menikmati Ramadan di Aceh.” Wisata Ramadan yang dikemas dalam paket, mulai dari sahur bareng dan subuh berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman. Siang hari, wisatawan akan diajak keliling menikmati suasana kota yang sepi dengan warung-warung yang yang tutup, sesuatu yang sulit ditemui di daerah lain.

Para turis juga diajak berkunjung ke berbagai objek wisata seperti monumen tsunami, sejarah dan religi. “Sore harinya, mereka akan diajak menikmati suasana kota yang ramai, warga berburu makanan berbuka,” jelas Mujib.

Wisatawan kemudian berbuka puasa, dapat dilakukan sambil menikmati suasana warung-warung dengan kuliner khas Aceh. Juga dapat menikmati berbuka di pesantren bersama yatim piatu. Turis kemudian dibawa ke Masjid-masjid bersejarah untuk melaksanakan Isya dan tarawih. “Selanjutnya dapat bertadarus bersama.” 

ADI WARSIDI