Jelang Lebaran, Harga Beras Stabil  

Editor

Zed abidien

Pekerja melakukan proses bongkar muat karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 20 Februari 2015. TEMPO/Subekti. SB20150220.
Pekerja melakukan proses bongkar muat karung beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 20 Februari 2015. TEMPO/Subekti. SB20150220.

TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang Pasar Induk Beras Cipinang menyatakan tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh pasokan stok beras beberapa pekan terakhir. Meski sudah masuk pertengahan Ramadan, transaksi beras di pasar ini relatif stabil.

Seperti Zulkifli Rasyid, pemilik toko beras Zulkifli. Saat ini dia masih menjual beras beragam jenis di kisaran 50-60 ton per hari dengan harga yang normal.

"Di sini harga memang seragam. Margin memang sedikit tapi kan volume penjualannya yang banyak," kata dia di Jakarta, Rabu, 1 Juli 2015.

Zulkifli biasa mendapat pasokan dari daerah Mojokerto, Madiun, Demak, dan Pati. Sementara untuk beras jenis premium, pasokan didapatkan dari Cianjur, Karawang, dan Cilamaya.

Meski stabil, pedagang mengakui ada kenaikan harga. Seperti yang dituturkan Suhono, pemilik Toko Bintang Tiga, menuturkan sempat ada kenaikan harga beras Rp 100-200 per kilogram.

Namun Suhono menuturkan kenaikan ini memang ada saat bulan Ramadan tiba karena faktor psikologis pasar setiap tahun. Nantinya, harga akan kembali turun jika Ramadan dan hari raya Idul Fitri selesai.

Ketua Persatuan Penggilingan Padi DKI Jakarta, Nellys Sukidi, mengakui stok beras yang masuk ke Ibu kota masih stabil. Transaksi di pasar induk juga masih terjaga di kisaran 2.500-3.000 ton beras per hari.

Jikalau ada kenaikan harga, kata Nellys, trennya tidak mencolok dan masih diterima konsumen. "Biasanya harga yang naik itu pada beras premium dan tidak terlalu mencolok," kata Nellys.

ROBBY IRFANY