Pemerintah DKI Tiadakan Mudik Gratis, Ini Alasannya

Editor

Rini Kustiani

Warga mengisi formulir pendaftaran mudik gratis secara online yang diadakan oleh PT. Jasa Raharja di Jakarta, 23 Juni 2015. Jasa Raharja menargetkan akan memberangkatkan 27.000 penumpang bus dan 3.648 penumpang kereta api. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Warga mengisi formulir pendaftaran mudik gratis secara online yang diadakan oleh PT. Jasa Raharja di Jakarta, 23 Juni 2015. Jasa Raharja menargetkan akan memberangkatkan 27.000 penumpang bus dan 3.648 penumpang kereta api. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta tak menyelenggarakan program mudik gratis bagi masyarakat maupun pegawai negeri pada Ramadan tahun ini. Sebab, sudah banyak perusahaan swasta yang menggelar program serupa.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan mudik gratis yang diselenggarakan pihak swasta dirasa cukup mengangkut calon pemudik ke kampung halaman. "Estimasinya sekitar 100 ribu pemudik bisa diberangkatkan," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu, 1 Juli 2015.

Mantan Wali Kota Blitar itu pun ikut membeberkan rencananya pulang kampung pada Lebaran kali ini. Dia bakal bertolak meninggalkan Ibu Kota sejak H-2 Lebaran. "Rencananya akan ke Surakarta, baru ke Blitar, dan lanjut ke Surabaya," dia menambahkan.

Di kampung halaman, kata Djarot, keluarga besarnya bakal berkumpul. Momen tersebut akan menjadi silaturahmi yang hangat dan ramai. "Bayangkan orang tua saya punya tujuh anak dan kini sudah ada 37 cucu-cicit," Djarot menambahkan.

RAYMUNDUS RIKANG