Peserta Pesantren Kilat di Kampung Quran Membeludak

Beberapa murid SD Negeri II Serang bertadarus  (membaca Alquran) saat mengikuti program pesantren kilat di Pondok Pesantren Darul Ilmi, Kampung Cikulur, Serang, Banten, Minggu (29/7). ANTARA/Asep Fathulrahman
Beberapa murid SD Negeri II Serang bertadarus (membaca Alquran) saat mengikuti program pesantren kilat di Pondok Pesantren Darul Ilmi, Kampung Cikulur, Serang, Banten, Minggu (29/7). ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Bogor - Pelaksanaan pesantren kilat selama Ramadan yang digelar oleh Pondok Pesantren Ar-Rahman Qur'anic College yang berlokasi di Dusun Cirimpak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, diminati masyarakat dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga orang tua.

Pihak pesantren tak hanya menyuguhkan pesona alam pegunungan yang memiliki hawa sejuk. Mereka juga membuka program untuk menghafal Al-Quran. "Tahun ini merupakan tahun pertama kami membuka program pesantren kilat, dan ternyata alhamdulillah pesertanya lumayan banyak," kata Direktur Ar-Rahman Qur'anic College Bogor, Muhammad Rusydi, kepada Tempo saat ditemui di Kampung Quran Megamendung Puncak, Selasa 30 Juni 2015.

Menurut dia, karena banyaknya minat masyarakat yang ingin mengikuti program pesantren kilat di Kampung Quran ini, pihak pondok harus membagi para peserta Sanlat Hafiz Quran tersebut dalam tiga gelombang. "Kami membagi sanlat (pesantren kilat) ini menjadi tiga gelombang selama bulan suci Ramadan ini, dan masing-masing pelaksanaan sanlat tersebut selama tiga hari," kata dia.

Pelaksanaan pesantren kilat gelombang pertama dilaksanakan mulai 21 hingga 23 juni 2015. Untuk gelombang kedua digelar mulai 3 hingga 5 Juli, dan gelombang tiga dilaksanakan dari 10 hingga 12 Juli mendatang. "Awalnya pada gelombang pertama kami menargetkan jumlah pesertanya 50 orang. Tapi karena tingginya minat masyarakat, jumlahnya menjadi 60 orang," kata dia.

Bahkan, kata Rusydi, untuk gelombang kedua yang awalnya pihak ponpes menargetkan jumlah peserta pesantren kilat hanya 60 orang, ternyata jumlahnya meningkat menjadi 100 orang. "Gelombang ketiga sudah ada 40 peserta yang mendaftar dan diperkirakan jumlahnya akan bertambah banyak," kata dia.

Pria kelahiran 1982 tersebut menambahkan, meski minat masyarakat yang ingin mengikuti program sanlat di Kampung Quran tersebut tinggi, pihak pondok tetap membatasi jumlah pesertanya. "Jumlah peserta selama bulan Ramadan ini banyak, tapi kami batasi," kata dia.

Pembatasan jumlah peserta pesantren kilat tersebut karena pihak pondok tidak ingin mengabaikan kualitas. "Kami ingin dalam tiga hari target untuk tetap membaca serta menghafal Al-Quran ada pada semua peserta," kata Rusydi.

Selain itu, Ponpes Ar-Rahman Qur'anic College masih kekurangan mentor atau pengajar. "Kalau tidak dibatasi,kami akan kekurangan jumlah mentor yang akan memberikan materi agar bisa cepat menghafal," kata dia.

M SIDIK PERMANA