Ramadan, Bandara Ini Belum Dongkrak Penerbangan Lokal  

Ilustrasi Bandara. TEMPO/Prima Mulia
Ilustrasi Bandara. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Sumenep - Sejak resmi dioperasikan mulai 2 Mei lalu, aktivitas penerbangan di Bandara Trunojoyo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih relatif sepi. Khususnya rute penerbangan Sumenep-Jember yang dijadwalkan satu kali dalam sepekan.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, Mohammad Fadilah mengatakan bahkan hingga bulan Ramadan mendekati pekan ketiga, jumlah penumpang tujuan Jember baru mencapai 45 persen. "Dari 12 kursi penumpang, tidak lebih dari separuhnya yang terisi," kata dia, saat diminta konfirmasi, selasa, 30 juni 2015.

Kondisi berbeda tampak pada penerbangan ruter Sumenep-Surabaya. Dibuka dua kali dalam sepekan, kata Fadilah, jumlah penumpang mencapai 70 persen.

"Dari 12 seat yang tersedia, penumpang nyaris penuh," ujar dia.

Hasil evaluasi, lanjut Fadilah, mengungkap penyebab minimnya jumlah penumpang ke Jember dikarenakan tidak ada keperluan lain dari penumpang selain keperluan pribadi. Berbeda dengan penumpang ke Surabaya yang masih memiliki tujuan ke kota lainnya seperti ke Jakarta, Batam atau Banjarmasin.

"Kalau ke Jember, ya ke Jember saja, tidak ada tujuan lain," kata dia lagi.

Fadilah menambahkan untuk mendongkrak penumpang ke Jember, perlu adanya peran serta seluruh instansi pemerintah khususnya yang membidangi masalah wisata dan investasi. Jika tempat wisata dan peluang investasi tersosialisasi dengan baik, Fadilah yakin aktifitas penerbangan di Bandara Trunojoyo akan terus menggeliat.

"Jadi penumpang punya tujuan, apakah berwisata atau berinvestasi," ungkap dia.

Sementara ini, penerbangan di Bandara Trunojoyo Sumenep dilayani maskapai tunggal Susi Air. Pesawat yang digunakan jenis Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 12 penumpang.

MUSTHOFA BISRI