Ramadan, Banyak Non-Muslim Belajar Islam di Masjid Cheng Ho

Masjid Al-Islam Cheng Ho, Sriwijaya, di jalan Jakabaring, Palembang. (Foto: TEMPO/ Arif Ardiansyah)
Masjid Al-Islam Cheng Ho, Sriwijaya, di jalan Jakabaring, Palembang. (Foto: TEMPO/ Arif Ardiansyah)

TEMPO.COPalembang – Pada bulan suci Ramadan ini, tingkat kunjungan umat Islam ke Masjid Muhammad Cheng Ho Sriwijaya, atau biasa disebut Masjid Cheng Ho, semakin tinggi. Jumlahnya bisa mencapai ratusan orang hingga ribuan jemaah. 

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumatera Selatan Ahmad Afandi, kedatangan jemaah pun tidak terjadwal. Biasanya mereka mulai datang setelah makan sahur, sebelum dan sesudah salat lima waktu. Uniknya, banyak juga di antara “tamu Allah” yang datang berasal dari kalangan nonmuslim.

Menurut Afandi, yang akrab disapa Haji Didi, mereka yang nonmuslim ingin belajar dan mengenal Islam lebih dalam. Bahkan tidak jarang beberapa di antaranya langsung mengikrarkan keislaman mereka di tengah jemaah masjid. “Biasanya, pada awal datang ke sinim mereka baru tanya-tanya soal Islam,” kata haji Didi.

Selama ini Masjid Muhammad Cheng Ho, tempat ibadah yang terletak di kawasan kompleks TOP Jakabaring, memang dikenal sebagai tempat favorit calon mualaf. Para mualaf biasanya merupakan kalangan warga Cina yang ada di Palembang hingga Bangka Belitung. 

Beberapa pekan menjelang Ramadan, Haji Didi dan sejumlah ulama di Palembang sempat mendampingi dan menyaksikan tiga orang mualaf saat mengucapkan dua kalimat syahadat. “Kalau bulan puasa kali ini kami belum mendampingi mereka yang resmi memeluk Islam,” ujarnya. 

Selama Ramadan, pengelola juga menyiapkan pesantren Ramadan, tadarusan, pembagian takjil, dan ceramah agama. "Selain itu, khataman Al-Quran hingga acara wisuda penghafal Al-Quran," tutur Maria Ulfa, panitia pesantren Ramadan. 

PARLIZA HENDRAWAN