Ramadan, Sampah di Aceh Bertambah 10 Persen

Editor

Agung Sedayu

Ilustrasi sampah. TEMPO/Prima Mulia
Ilustrasi sampah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Banda Aceh – Sampah di Banda Aceh meningkat selama Ramadan. Sampah berupa batok kelapa, ampas tebu, sisa makanan, dan limbah rumah tangga menjadi penyumbang penambahan volume sampah.

Kepala Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh Jalaluddin mengatakan selama Ramadan, sampah di Banda Aceh mencapai 175 ton per hari. “Meningkat 10 persen dibandingkan hari-hari biasa. Peningkatan karena tingginya konsumsi warga selama puasa,” katanya, Selasa, 30 Juni 2015.

Menurut Jalaluddin, penambahan sampah umumnya disumbang oleh sisa makanan-makanan yang digemari warga saat puasa. Misalnya kelapa muda, yang membuat lebih banyak sampah batok kelapa, juga ampas tebu, dan sisa makanan lainnya.

Jalaluddin mengatakan kondisi tersebut sudah diperkirakan sebelumnya dan biasa terjadi di bulan Ramadan. Petugas kebersihan yang harus bekerja keras untuk membersihkan sampah.

“Kami punya 554 petugas dengan armada 54 unit,” katanya. Besarnya volume sampah menyebabkan tidak semua sampah bisa diangkut saat siang hari. Karenanya, petugas juga bergerak pada malam hari usai tarawih.

ADI WARSIDI