Mudik 2015, Polisi Sumatera Barat Kerahkan 6.000 Personel  

Jembatan Layang Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit. Sabtu, 3 Januari 2015. TEMPO/Riyan Nofitra.
Jembatan Layang Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat menuju Provinsi Riau. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak balik bukit. Sabtu, 3 Januari 2015. TEMPO/Riyan Nofitra.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Sumatera Barat menyiapkan 6.000 personelnya, untuk mengamankan arus mudik dan balik Lebaran 2015. "Kami akan turunkan dua pertiga untuk pengamanan tahun ini," ujar Kepala Polda Sumatera Barat Brigadir Jenderal Bambang Sri Herwanto, Senin, 29 Juni 2015.

Menurutnya, saat ini di Sumatera Barat ada sekitar 9.000 personel. Dua pertiga dari jumlah personel itu akan ditugaskan secara situasional sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Penugasan personelnya ini akan digilir. Sebab, anggota Polri yang bertugas di kampungnya juga butuh silaturahmi saat Lebaran. "Makanya kita kerahkan sebanyak-banyaknya personel. Agar bisa diatur pelaksana tugasnya sesuai dengan kebutuhan Lebaran," ujarnya.

Selain itu ada sekitar 37 pos pengamanan dan pelayanan yang akan didirikan menjelang Lebaran. Mereka akan menempatkan anggota di Pos Gatur. Menurut Bambang, posko pengamanan ini akan mulai beroperasi sejak H-7 hingga H+7. Sebab, hasil evaluasi arus mudik Lebaran tahun lalu, kepadatan akan terjadi pada H-3 dan H+2.

Bambang mengatakan, operasi pengamanan Lebaran akan dikemas dalam bentuk Operasi Ketupat. Sebagai operasi kemanusiaan dalam memberikan pelayan kepada pemudik dan masyarakat Sumatera Barat. "Baik di dalam perayaan Lebaran, di pusat perbelanjaan dan objek wisata," ujarnya.

Polisi akan memberikan pengamanan selama 14 hari yaitu sejak H-7 itu hingga H+7. Pengamanan diutamakan di jalur-jalur utama lalu lintas, jalur alternatif, pusat perbelanjaan, pusat ibadah, dan obyek wisata.

Menurutnya, ada banyak titik rawan, macet, titik kecelakaan lalu lintas, dan rawan longsor di Sumatera Barat. Untuk rawan macet polisi melakukan rekayasa lalu lintas, dengan menambah rambu-rambu, perbanyak personel, dan sekaligus mencarikan jalur alternatif, untuk mengurangi dan mencegah kemacetan.

Sementara, untuk rawan kecelakaan lalu lintas, polda akan memperbanyak rambu-rambu forbidden, lampu penerangan, dan personel tim pengurai dan penanganan laka lantas. "Ada mobil derek dan petugas kesehatan beserta ambulans," ujarnya.

Di Sumatera Barat juga terdapat titik longsor. Kata Bambang, polisi akan bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan BPBD untuk menempatkan alat-alat berat.

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat AKBP Eddy Djunaedi mengatakan, akan ada rapat koordinasi persiapan pengamanan mudik ini dengan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan BPBD Sumatera Barat.

ANDRI EL FARUQI