Gilang Ramadhan yang Tak Lahir di Bulan Puasa

Editor

Alia fathiyah

TALAS UNISMUH/Nuryadi
TALAS UNISMUH/Nuryadi

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap kali memasuki bulan Ramadan, musikus Gilang Ramadan harus bersiap-siap menerima pertanyaan tentang nama panjangnya. “Setiap bulan Ramadan selalu ada orang yang bertanya tentang nama saya, setiap tahun,” kata Gilang sembari tertawa kepada Tempo, Rabu, 17 Juni 2015.

Sambil menyelesaikan tawanya, Gilang melanjutkan, kata Ramadan yang menempel sebagai nama belakangnya rupanya diberikan sang ayah, yang memiliki nama Ramadhan Karta Hadimadja atau Ramadhan K.H., jurnalis dan juga penulis yang dikenal lewat salah satu karyanya, Priangan Si Djelita.

Alih-alih menggunakan nama keluarga besar, yakni Kartahadimadja, rupanya sang ayah lebih memilih menggunakan nama depannya untuk melengkapi nama Gilang menjadi Gilang Ramadhan.

“Nama saya memang sebetulnya bukan nama panjang dari keluarga besar saya, jadi itu nama baru dari ayah,” ujar Gilang. Nama Ramadhan K.H. sendiri jauh lebih populer dibanding Ramadhan Karta Hadimadja.

“Simpelnya, ayah saya ingin menambahkan namanya saat anaknya lahir meski saat itu saya lahir bukan bulan Ramadan,” ujar Gilang.

Gilang pun mengingat bagaimana paman dan bibinya selalu mengulang cerita saat dia dilahirkan. Sang ayah dikabarkan pingsan sampai digotong keluar ruangan saat melihat sang istri melahirkan.

“Itu selalu diulang om dan tante saya. Mungkin dia enggak tahan dan enggak bisa melihat wanita melahirkan. Enggak tahu juga saya kayak apa pas dilahirin,” ujarnya berseloroh.

Menariknya, setelah nama Ramadhan kini jadi bagian dari nama Gilang, akhirnya nama Ramadhan ikut dipakai ke generasi selanjutnya. Setelah Gilang, kini tiga orang putrinya dan keponakannya pun turut menggunakan nama Ramadhan dalam nama mereka.

AISHA SHAIDRA