Lebaran, Baju Gamis Masih Jadi Tren

Editor

Zed abidien

Peragawati menampilkan busana Muslim Itang Yunasz dalam peragaan busana di Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Jakarta, 30 April 2015. Ragam songket dari Aceh hingga Palembang tersebut diterjemahkan dalam gaya busana era tahun 80-an dengan gaya trend terkini. TEMPO/Frannoto
Peragawati menampilkan busana Muslim Itang Yunasz dalam peragaan busana di Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Jakarta, 30 April 2015. Ragam songket dari Aceh hingga Palembang tersebut diterjemahkan dalam gaya busana era tahun 80-an dengan gaya trend terkini. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Bandung - Mode gamis ala artis Indonesia sangat diminati para pembeli jelang Lebaran, selain itu bahan dasar sifon dengan warna salem masih memiliki tempat untuk para pencinta mode ditahun 2015. Hal tersebut diakui salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru Bandung, Ismiatun (24), ia mengatakan bahwa model gamis sifon masih tinggi peminat dari dalam dan luar negeri.

"Baju bedug (lebaran) masih tinggi peminat di gamis atau longdress, yang bahannya sifon atau brukat. Terus model kaya Laudya Chintya Bella yang sekarang-sekarang juga lagi banyak dicari. Biasanya yang beli sih orang kita tapi orang asing juga banyak yang lirik model begitu sekarang" ujar Ismiatun, saat ditemui ditokonya, Ahad, 28 Juni 2015

Masuknya tren mode asal luar negeri ternyata tidak mempengaruhi tren mode yang berkembang di masyarakat. Kesesuaian warna, motif dan bentuk menjadi alasan mengapa para penikmat mode ini lebih memilih mengikuti tren dalam negeri sendiri. Tidak dipungkiri, mode pakaian yang berkembang di masyarakat ini banyak dipengaruhi oleh tren yang ditampilkan beberapa artis ibu kota seperti Laudya Chintya Bella dan Zaskia Mecca.

"Kalo model dari luar ga cocok mba, biasanya warnanya agak ngejreng, potongannya rame dan ga cocok dipakai di badan pendek, kalo kaya gamis yang lagi tren sekarangkan masih toleran buat yang badannya mungil. Warnanya juga kalem. Kaya yang di pake sama Laudya Cintya Bella gitu" ujar Suci Lailina salah satu pengunjung Pasar Baru.

Peminat mode gamis ini tak hanya datang dari dalam negeri, Kharisma Njai Noer pengunjung asal Malaysia ini pun terlihat memborong beberapa potong gamis pesanan dari pelanggannya di Malaysia. Menurutnya tren yang sedang berkembang di kalangan warga Malaysia sama seperti tren yang berkembang di Indonesia. Bukan hanya kali ini ia berkunjung, Noer memang rutin mengunjungi Pasar Baru untuk membeli pesanan para pelanggannya, selain murah kualitas dan ragam bentuk tersedia di sini.

"Ini barang pesanan, kita mengikuti mode yang sama seperti Indonesia. Gamis sifon, katun macam-macam. Saya amati kesukaan orang kita mirip, hanya beda di warna kita lebih berwarna tidak monoton di warna pucat. Kita orang rutin 3 bulan sekali kemari untuk belanja, kualitas dan harganya nomber one, harga bisa digapai" ujar Noer dengan logat Melayu.

Menurut Ismiatun, memasuki bulan Ramadan penjualan pakaian terus meningkat setiap harinya, dalam sehari ia bisa menjual lebih dari 70 potong gamis berbagai model, sedangkan pada hari biasa ia hanya menjual sekitar 30-50 potong saja. Menurut Ismiatun penjualan akan terus meningkat hingga H-5 lebaran mendatang.

DWI RENJANI