Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Henky Prihatna, Country Industry Head Google Indonesia, mengatakan, saat Ramadan, pengunjung situs belanja online mencari makanan dan minuman. Disusul pembelian kartu, alat kesehatan, musik religius, hiburan, serta sesuatu yang berkaitan dengan ibadah dan tradisi.
Menurut Hengky, pengeluaran konsumen tertinggi adalah untuk transportasi dan komunikasi. Berikutnya, untuk kegiatan makan dan minum serta membeli busana muslim.
“Pengalaman tahun lalu, 189 persen peningkatan traffic di kategori sport, 400 persen peningkatan dalam traffic pada pukul 04.00, dan tujuh kali peningkatan dalam pesanan kategori pakaian muslim,” ujar Henky dalam peluncuran kampanye Lebaran Belanja Online pada Selasa, 23 Juni 2015.
Henky menuturkan rata-rata 83 persen pencarian konsumen dilakukan pada perangkat mobile. Sedangkan faktor pendorong orang berbelanja online adalah kenyamanan dan harga.
Meningkatnya minat konsumen untuk berbelanja online, khususnya saat Ramadan, dimanfaatkan para e-commerce Indonesia untuk menggelar kampanye Lebaran Belanja Online, yang digelar selama sepuluh hari dari 25 Juni hingga 5 Juli 2015.
Kampanye yang dipelopori Lazada, Zalora, Bukalapak, dan 40 e-commerce di Indonesia itu juga bertujuan mengedukasi lebih banyak konsumen di Indonesia mengenai manfaat belanja online.
“E-commerce yang berpartisipasi dalam kegiatan ini berkomitmen menghadirkan layanan belanja online yang mudah, aman, dan dapat dipercaya,” ujar Yusi H. Obon, Kepala Komunikasi Bukalapak.
ERWIN ZACHRI
