Momen Buka Puasa Bersama Jadi Ajang Reuni Dadakan

Ratusan umat Islam mengikuti tausiah bertema Doa Bersama Untuk Indonesia sambil menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Raya Provinsi Jawa Barat di Bandung, Minggu (29/7). Acara dzikir dan shalawat tersebut digagas oleh DKM masjid dan Bimbo. TEMPO/Prima Mulia
Ratusan umat Islam mengikuti tausiah bertema Doa Bersama Untuk Indonesia sambil menunggu waktu berbuka puasa di Masjid Raya Provinsi Jawa Barat di Bandung, Minggu (29/7). Acara dzikir dan shalawat tersebut digagas oleh DKM masjid dan Bimbo. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ramadan menjadi salah satu alasan warga mengadakan reuni bergiliran. Karena saat ini lebih mudah mengumpulkan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu.

Mulai dari teman sekolah hingga teman kerja. Hal tersebut di benarkan Minarti, salah satu pengunjung rumah makan khas Sunda di Jalan Terusan Kopo, Bandung. Ia mengatakan bahwa sudah beberapa kali mengadakan acara buka bersama dengan teman- teman lamanya.

"Ini buka bersama kesekian kalinya selama Ramadan, soalnya kalo bukan Ramadan susah mengumpulkan orang-orangnya. Kan pada punya kesibukan sendiri. Tapi kalo pas puasa pasti banyak yang menyempatkan datang, itung-itung silaturahmi sambil reuni" ujar Minarti Saintama, salah satu pengunjung rumah makan Sunda, Sabtu, 27 Juni 2015.

Hal yang sama dikatakan Rudi Pratama, yang beserta istrinya tengah mengadakan kegiatan buka bersama dengan teman-teman semasa kuliah. Selain waktu kerja yang lebih singkat selama Ramadan, Rudi mengatakan bahwa pada bulan tersebut orang-orang cenderung menghabiskan waktu atau ngabuburit di luar rumah. Hal ini mempermudah ia dan teman-temannya berkumpul di sebuah lokasi untuk bercengkrama

"Kalo puasakan jam kerja lebih pendek, terus orang- orang suka ngabuburit di luar rumah, jadi pas kalo ngadain buka bersama, ngabuburitnya dapet reuniannya juga dapet. Ya pas aja sih waktunya" ujar Rudi Pratama, Sabtu, 27 Juni 2015

Menjamurnya kebiasaan buka bersama sebagai bentuk reuni dikalangan masyarakat, memang membawa rezeki tersendiri untuk pengusaha rumah makan. Salah satunya Fitrianti. Pemilik Rumah makan khas Sunda yang berada di Jalan Terusan Kopo ini bisa meraup omzet hingga jutaan rupiah per hari. Pemesan biasanya membawa serta rombongan keluarga atau teman saat berkunjung

"Kalo hari biasa ramainya paling waktu makan siang, itupun tidak seramai ini. Kalo Ramadan kan banyak yang mengadakan buka bersama jadi sekali datang itu tidak satu atau dua orang biasanya sampai 25 atau lebih. " ujar Fitrianti Kharomah, pemilik salah satu rumah makan khas Sunda saat di wawancarai di rumah makannya, Sabtu, 27 Juni 2015.

Selain pengunjung yang memang sudah memesan tempat untuk kegiatan buka bersama, tak jarang para pengemudi kendaraan yang terjebak kemacet saat pulang kerjapun biasanya akan memilih untuk singgah di rumah makan terdekat, untuk melaksanakan buka puasa.

"Kadang juga ada yang nyimpang kesini itu karena waktu buka sudah mepet tapi rumah masih jauh, akhirnya mereka lebih memilih buka puasa di tempat terdekat," ujar Fitrianti

DWI RENJANI