TEMPO.CO , Banda Aceh:Objek wisata tsunami maupun objek wisata lainnya di Banda Aceh sepi selama Ramadan. Kunjungan ke tempat itu berkurang drastis dari bulan biasanya. “Ini memang fenomena biasa. Setiap Ramadan seperti ini,” kata Herlina, pemandu wisata di situs tsunami Kapal PLTD Apung, Banda Aceh, Jumat 26 Juni 2015.
Dalam catatan pihaknya, selama sepekan Ramadan, jumlah wisatawan yang datang ke sana berkisar 200 sampai 500 orang per hari. Padahal di luar Ramadan, pengunjung ke tempat itu bisa mencapai 1.000 per hari. “Pengunjung diperkirakan meningkat pada Hari Raya nanti,” sambung Herlina.
Pengunjung yang masuk ke objek wisata tsunami itu selama sepekan Ramadan didominasi turis lokal dan nasional dari Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Sementara beberapa wisatawan mancanegara mayoritas dari Malaysia dan negara asia lainnya.
Penilaiannya, kunjungan yang menurun di tempat-tempat wisata karena masyarakat fokus pada pelaksanaan ibadah di bulan ramadan. Tempat-tempat wisata juga membatasi jam kunjungan. Di PLTD Apung, jam berkunjung mulai dari pukul 9.00 – 15.00 WIB. Sementara pada hari biasa, dapat buka sampai pukul 17.30 WIB.
Berkurangnya kunjungan diakui oleh Subhan, pengurus masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Banda Aceh. Masjid itu termasuk salah satu destinasi wisata tsunami, karena selamat saat bencana itu dulunya. “Kunjungan wisatawan kemari juga kurang. Biasanya selalu ada,” kata pemandu wisatawan itu.
ADI WARSIDI