Pakaian Muslim Favorit Penjualan Pasar Tanah Abang

Pedagang pakaian muslim menanti pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (24/08). Memasuki minggu pertama bulan Ramadan ini, situasi transaksi masih terlihat sepi. Foto: TEMPO/Ayu Ambong
Pedagang pakaian muslim menanti pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (24/08). Memasuki minggu pertama bulan Ramadan ini, situasi transaksi masih terlihat sepi. Foto: TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta -Menyongsong Ramadhan hingga lebaran, pakaian muslim menjadi primadona penjualan di Pasar Tanah Abang. Dalam sehari para pedagang di Blok A, B, dan F bahkan mampu meraup omzet di atas Rp 200 juta.

"Sejak dua hari lalu mulai ramai yang cari baju muslim kayak kemeja koko atau blus," kata Leny Agustina, pedagang Blok A Lantai LG kepada Tempo, Kamis 25 Juni 2015.

Leny mengatakan kebanyakan pembeli pakaian muslim adalah pembeli dalam partai besar atau grosiran. Para pembeli ini umumnya membeli dagangan untuk dijual lagi. . "Mereka kan biasanya pembeli dari luar Jakarta, nyetok banyak-banyak biar nggak bolak-balik ke Jakarta," kata Leny.

Di tokonya, ia menjual kemeja dan aneka pakaian muslim dari harga Rp 55 ribu hingga Rp 150 ribu untuk eceran. Ada harga khusus untuk pembeli grosiran yang biasanya adalah pelanggan tetapnya. Sayang, ia tak mau menyebutkan berapa harga yang ia berikan untuk pembeli grosiran.

Menurut Leny, pembeli eceran biasanya mulai ramai membeli pakaian muslim sepekan menjelang Idul Fitri. "Kalau sekarang belum, masih sepi," kata dia. Sebab, kata Leny, pembeli eceran biasanya membeli untuk dipakai sendiri atau untuk keluarga, tidak untuk stok toko.

Selain busana muslim, Leny mengatakan pembeli juga mengincar celana panjang. "Macam-macam ya ada yang jeans, kain aneka motif atau celana legging," kata dia. Namun, celana kain bali aneka motif yang menurut dia paling banyak dibeli karena memang sedang menjadi tren. "Yang beli ya sama, orang-orang dari Sumatera atau Jawa yang buat dijual lagi," kata dia.

Ia menuturkan omzetnya perlahan meningkat. "Naiknya mulai kerasa pas sebelum puasa sama ya dua hari lalu, biasanya Rp 170 juta ini bisa lebih dari Rp 200 juta," kata dia. Ia memprediksi jumlah pendapatan dan pengunjung akan memuncak sepekan sebelum Idul Fitri dan sepekan setelahnya. "Nah, kalau itu yang eceran mulai ramai," kata dia.

Seorang pembeli dari Lampung, Erlina, 48 tahun, menuturkan sengaja datang ke Pasar Tanah Abang untuk mengisi toko pakaiannya di Lampung. Dia mengatakan sudah habis lebih dari Rp 60 juta dalam sehari untuk membeli pakaian-pakaian tersebut. "Kebanyakan busana muslim perempuan dan celana," kata dia.

Pembeli lainnya, Srinungsih, 55 tahun, membeli beraneka macam pakaian anak dan remaja serta lusinan pakaian tidur. "Ini bukan buat dijual lagi, tapi untuk oleh-oleh pulang kampung," kata dia. Perempuan asli Yogyakarta ini mengatakan jarang membeli dalam jumlah lusinan seperti ini. "Ya karena mau pulang kampung aja, biasanya seminggu sebelum pulang, saya belanja oleh-oleh buat yang di rumah," kata dia.

DINI PRAMITA