Atasi Kemacetan Mudik, Polda Jabar Gunakan 3 Jurus Jitu  

Mobil halangi lajur sebelahnya dan memperparah kemacetan saat arus balik mudik di Kersamanah, Garut, Jawa Barat, 2 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
Mobil halangi lajur sebelahnya dan memperparah kemacetan saat arus balik mudik di Kersamanah, Garut, Jawa Barat, 2 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.COBandung - Guna mengurangi kemacetan saat mudik Lebaran 2015, Kepolisian Daerah Jawa Barat tengah mempersiapkan rekayasa jalur lalu lintas di sekitar titik-titik yang kemungkinan besar akan terjadi kemacetan lalu lintas.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengatakan ada sekitar 19 titik macet di sekitar jalur utama yang akan dilalui para pemudik nanti. Biang kemacetan itu, ucap Moechgiyarto, disebabkan oleh volume kendaraan yang meningkat pesat ketika arus mudik terjadi.

Selain itu, banyaknya pasar kaget di sekitar jalur utama arus mudik, pelambatan jalur lintasan kereta api, dan parkir sembarangan di bahu jalan pun menjadi pemicu terjadinya kemacetan. Maka dari itu, Polda Jabar akan melakukan tiga cara rekayasa lalu lintas dalam mengantisipasi masalah itu. Di antaranya dengan sistem buka tutup (one way) dan pengalihan arus.

“Dengan demikian, mudah-mudahan hal itu menjadi penunjang indikator keberhasilan dalam mengantisipasi masalah arus mudik nanti,” ujar dia.

Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Rachman mengatakan untuk wilayah Garut, yang merupakan bagian dari jalur selatan arus mudik, terdapat sekitar 12 titik macet di sekitaran jalur Nagreg hingga Tasikmalaya melalui Limbangan. “Yang paling kita waspadai itu tiga titik macet, yakni Pasar Limbangan, Malangbong dan Cibatu,” ujarnya.

Selain itu, jalur Cijapati pun dipastikan akan menjadi salah satu titik macet karena jalur itu banyak diminati pemudik. Kondisi jalan yang mulus dan terdapat terowongan panjang yang berfungsi sebagai penyangga dua bukit di daerah Cijapati, menjadi magnet utama bagi pengendara untuk melewati jalur itu.

Makanya selain penerapan ketiga rekayasa lalu lintas, Arif pun mengimbau agar pemudik mengetahui jalur alternatif yang memungkinkan untuk dilalui kala arus mudik nanti berlangsung. Terdapat sedikitnya empat jalur alternatif di wilayah Garut, di antaranya, melalui Kota Garut, Cibatu, dan Leuweung Tiis. 

Selain itu, jalur Cijapati pun dipastikan akan menjadi salah satu titik macet karena jalur itu banyak diminati pemudik. Kondisi jalan yang mulus dan terdapat terowongan panjang yang berfungsi sebagai penyangga dua bukit di daerah Cijapati, menjadi magnet utama bagi pengendara untuk melewati jalur itu.

AMINUDIN