Cara Olahraga yang Benar Saat Berpuasa  

Editor

Rini Kustiani

Fitsugar.com
Fitsugar.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di bulan Ramadan, banyak orang meninggalkan olahraga karena khawatir kehausan, sehingga puasanya batal. Sedangkan saat berbuka puasa, godaan dan peluang untuk menyantap kudapan manis sangat besar. Akibatnya, berat badan justru bertambah dan kebugaran menurun setelah puasa.

Manajer Program dan Pengembangan Gold's Gym Indonesia, sebuah layanan kebugaran, Nano Oerip, mengatakan orang yang berpuasa sebaiknya tetap berolahraga dan menghindari makan berlebihan saat berbuka.

"Di bulan puasa, orang cenderung tidak banyak bergerak karena takut haus. Tapi mereka menyantap makanan apa saja saat berbuka," ujar Nano di Gold's Gym Cilandak Town Square Jakarta, Kamis, 25 Juni 2015.

Nano menyarankan olahraga dengan intensitas rendah selama berpuasa. Olahraga lebih ditekankan pada pembentukan tubuh dan pembakaran sedikit kalori.

Caranya, pemanasan dengan berjalan di treadmill selama 10 menit. Setelah itu, lakukan latihan beban untuk membentuk bagian tubuh, seperti lengan, dada, punggung, dan kaki.

Dengan latihan seperti ini, Nano menjamin tubuh tidak akan banyak berkeringat dan tidak haus. "Beban yang dipakai ringan saja, di bawah 5 kilogram. Tapi ada melakukan repetisi perlahan-lahan selama 10 kali, sehingga hasil pembakarannya akan tetap optimal," ujarnya.

Nano juga menyarankan olahraga dilakukan pada sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Dengan begitu, intensitas latihan bisa lebih ditingkatkan.

Namun jika ingin intensitas olahraga yang lebih berat, maka itu dapat dilakukan pada malam hari. "Kita tidak perlu khawatir karena cairan tubuh sudah diganti saat berbuka," tutupnya.

LUHUR PAMBUDI