TEMPO.CO , Makassar:Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Pagar Alam, meminta warga mewaspadai kebakaran selama Ramadan. Musababnya, potensi kebakaran cukup tinggi pada bulan penuh berkah itu. Dalam sepekan terakhir, terjadi dua kasus kebakaran. Terakhir, bahkan merenggut nyawa enam warga di Jalan Pampang I, Kecamatan Panakkukang, Rabu, 24 Juni 2015.
"Banyak potensi kebakaran yang mengintai selama Ramadan. Itu karena aktivitas masak-memasak di dapur biasanya meningkat. Belum lagi saat mudik nanti. Makanya, kami himbau selalu waspadai dan jangan lalai," kata Pagar kepada Tempo, Kamis, 25 Juni 2015. Ragam ancaman kebakaran biasanya dipicu arus pendek listrik (korsletting), kompor meledak dan main petasan.
Khusus saat ini, Pagar mengimbau warga untuk selalu memperhatikan kompor maupun peralatan listrik dan penerangan di rumahnya. Misalnya, saat memasak atau memanaskan makanan untuk santap sahur maupun buka puasa harus diperhatikan betul. "Jangan ditinggalkan kalau api di kompor belum dipadamkan. Itu berbahaya," tutur Pagar.
Di samping itu, pihaknya juga meminta masyarakat, khususnya remaja dan anak-anak tidak bermain petasan maupun kembang api. Musababnya, hal itu dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Selain berpotensi menimbulkan kebakaran, bermain mercon akan mengganggu masyarakat, khususnya umat muslim dalam menunaikan ibadah.
Lebih jauh, pihaknya juga mewanti-wanti masyarakat lebih awas, khususnya menjelang dan saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. "Memasak atau memanaskan ketupat itu saat Lebaran mesti diwaspadai. Jangan sampai pergi Salat Idul Fitri, tapi lupa padamkan kompornya," ujar Pagar.
Hal lain, Pagar mengatakan saat mudik, warga juga dimintanya agar memadamkan seluruh peralatan elektronik dan penerangan di rumahnya. Bila pun tak semua lampu dipadamkan, pihaknya menyarankan agar warga yang pulang kampung menyampaikan atau bahkan menitip kunci rumahnya pada tetangga maupun orang yang dipercayai.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Imran Samad, mengatakan pihaknya mengimbau agar masyarakat selalu waspada potensi kebakaran di lingkungannya masing-masing. Khusus Ramadan, ancaman amuk si jago merah diakuinya tetap mengintai. "Kita semua harus tetap waspada. Jangan sampai ada kejadian (kebakaran) lagi yang menelan korban," tutur dia.
Berdasarkan data Tempo, dua kasus kebakaran selama Ramadan yakni kebakaran lima rumah di Jalan Perintis Kemerdekaan dan kebakaran satu rumah yang menewaskan enam warga di Jalan Pampang I. Khusus kasus terakhir, sampai sekarang masih diselidiki penyebab kebakarannya oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Panakkukang.
Dalam kebakaran dahsyat itu, cuma Jamaluddin alias Unding (35) yang selamat. Adapun, istrinya yakni Risma (22) dan tiga anaknya, Reski (12), Rifki (9) dan Suci (6) meninggal. Begitu pula dengan mertuanya, Ratna (60) dan keponakannya, Ramadan (25) yang tewas dilalap si jago merah. Jamaluddin selamat karena melompat dari rumah panggung yang terbuat dari kayu.
Kepala Polsek Panakkukang, Komisaris Woro Susilo, mengaku pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran maut itu. Kepolisian belum dapat menyimpulkan dari mana sumber api mengingat hasil penelitian dari Laboratorium Forensik Polri Cabang Makassar belum diterima pihaknya. "Kita masih terus selidiki," tutur dia.
TRI YARI KURNIAWAN