Ramadan, Demian Hindari Kolak Saat Berbuka, Kenapa?  

Pesupal Demian Aditya dalam aksinya The Perfect Escape, dikubur dengan material semen di pelataran FX Sudirman, Jakarta, 22 Mei 2015. Demian melakukan aksi menguburkan diri dengan material semen selama 50 jam. TEMPO/Nurdiansah
Pesupal Demian Aditya dalam aksinya The Perfect Escape, dikubur dengan material semen di pelataran FX Sudirman, Jakarta, 22 Mei 2015. Demian melakukan aksi menguburkan diri dengan material semen selama 50 jam. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan puasa adalah saat yang tepat untuk menyantap kolak. Hidangan ini biasanya disajikan untuk berbuka puasa setelah mulut kering seharian. Namun, Demian Aditya, ilusionis, mengaku telah menghapus kolak dari daftar menu berbukanya. Tidak hanya kolak, tetapi juga hidangan lain yang banyak mengandung gula.

Selain untuk menjaga bentuk tubuh Demian juga ingin tetap menjaga kesehatan. Pria yang belajar sulap secara otodidak ini ternyata punya riwayat penyakit gula di keluarganya. Oleh karena itu, Demian sangat menjauhi gula.

"Gue sebenarnya anti-mainstream. Di saat orang-orang makan kolak atau yang manis-manis saat buka puasa, gue justru lebih menghindari yang manis-manis," ujar Demian Aditya kepada Tempo, saat ditemui di Gold's Gym, Cilandak Town Square, Jakarta, 25 Juni 2015.

Sebagai pria yang gemar berolahraga, Demian sangat menjaga asupan nutrisinya. Saat berbuka puasa, Demian lebih mengutamakan air putih dan makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah dan sayur.

"Kalau buka biasanya minum air putih yang banyak. Saya orangnya cepat kenyang. Makan pisang dua biji aja sudah langsung kenyang," ujar ilusionis yang tubuhnya pernah dicor selama 50 jam itu.

Di bulan Ramadan, Demian tidak banyak mengubah menu makanannya. Pria kelahiran Tegal, 34 tahun lalu ini tetap mengkonsumsi makanan sehat untuk santap sahurnya.

"Kalau sahur saya makan nasi item. Biasanya pakai dada ayam yang di-grill sama makanan yang direbus-rebus. Yang pasti buatan istri. Istri saya sudah tahu banget kesukaan saya," ujar pria yang sudah setahun menikah dengan Sara Wijayanto ini.

LUHUR PAMBUDI