Waspadai Empat Penyakit Ini Saat Puasa

Ilustrasi penyakit jantung. Ctntexas.com
Ilustrasi penyakit jantung. Ctntexas.com

TEMPO.CO, Bandung - Saat Ramadhan banyak hal yang harus di perhatikan untuk menjaga kesehatan, diantaranya pola makan dan asupan nutrisi yang seimbang selama puasa. Jika tidak, sejumlah penyakit akan mengintai.

Menurut Rudi Wisaksana, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, penyakit yang rentan diderita saat bulan puasa adalah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), diare, penyakit kulit dan pencernaan. Penyakit itu timbul akibat konsumsi air yang terlalu sedikit dan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh saat beraktifitas.

"Karena konsumsi air sedikit maka penyakit yang sering diderita itu ISPA dan diare. Saat kekurangan air, bakteri mudah masuk," kata Rudi, Kamis 25 Juni 2015.

Selain diare, penyakit pernafasan mudah menyerang karena tubuh kekurangan cairan. Akibatnya suhu tubuh meningkat.

Penyakit ini menyerang hidung, mulut dan tenggorokan. Penderita akan merasa sakit di tenggorokan, hidung tersumbat dan batuk berdahak yang sulit dikeluarkan. Umumnya penderita ISPA mengalami gejala seperti flu biasa, kemudian penderita akan merasa sesak nafas dan sakit kepala.

ISPA terjadi karena banyak debu yang masuk kedalam tubuh saat kerongkongan kering. Akibatnya virus yang berada di udara menempel dan menginfeksi area sekitar pernafasan.

Cara untuk menangani peradangan saluran pernafasan menurut Rudi adalah dengan mengontrol asupan saat berbuka dan sahur. Asupan berupa vitamin dan mineral lebih diutamakan selain protein.

Mengkonsumsi sayuran, minuman dengan kadar elektrolit tinggi dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan menstabilkan kebutuhan mineral. Obat penanggulangan memang dibutuhkan namun dia menyarankan agar tidak mengkonsumsi antibiotik.

Untuk penyakit mag, kata Rudi, bisa diatasi dengan tidak mengurangi porsi makan seperti hari biasa. Para penderita mag tetap diwajibkan makan sebanyak 3 kali dalam sehari saat berpuasa yaitu saat berbuka, setelah tarawih atau sekitar jam 9 dan saat sahur. Pengaturan pola makan yang teratur saat puasa, bisa memberi efek positif pada lambung yang bermasalah.

Namun penderita mag kronis dianjurkan tidak berpuasa. "Kalau mau tetap puasa harus mengikuti anjuran dokter," kata Dolvy Girawan, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kamis, 25 Juni 2015

Dolvy juga menganjurkan agar mengurangi makanan berminyak, memperbanyak air putih atau cairan elektrolit. SElain itu rajin mencuci tangan dan mandi teratur.

DWI RENJANI