Warung Ramadan di Manado Sudah Buka Sejak Pagi

Editor

Grace gandhi

Ilustrasi pasar/pedagang makanan buka puasa atau takjil. ANTARA/Risky Andrianto
Ilustrasi pasar/pedagang makanan buka puasa atau takjil. ANTARA/Risky Andrianto

TEMPO.CO , Manado: Jika di daerah lain, warung makanan diminta buka menjelang berbuka puasa, di Kota Manado, Sulawesi Utara, justru berbanding terbalik. Warung Ramadan yang menyediakan makanan berbuka puasa justru sudah dibuka sejak pagi hari.

Hal ini karena ada permintaan khusus dari masyarakat non-muslim untuk bisa ikut mencicipi makanan atau kue khas yang biasanya hanya dijual pada saat bulan Ramadhan seperti ini.

Isal Lihawa, salah satu penjual, mengaku jika dia bersama dengan para pedagang lain memang telah membuka warung Ramadan sejak pukul 10.00 WITA, karena adanya permintaan dari warga non-muslim.

"Katanya kalau sore dekat berbuka itu jatahnya orang muslim. Jadi mereka minta dibuka lebih pagi, biar mereka bisa beli lebih awal sehingga tak mengganggu umat muslim yang mencari makanan untuk berbuka pada sore hari," kata Isal.

Fangky Bukarakombang, salah satu umat non-muslim yang menjadi pelanggan setia makanan jajanan berbuka puasa, mengaku jika mereka justru menunggu bulan puasa seperti sekarang karena banyak sekali makanan dan kue yang tak dijual pada hari-hari biasa.

"Jadi bukan hanya saya tapi keluarga saya dan banyak lagi yang bukan umat muslim di Manado, justru senang kalau bulan puasa karena mereka bisa belanja makanan dan kue. Kami juga memang minta agar warung Ramadan buka lebih pagi," kata Fangky.

Pusat warung Ramadan di Kota Manado terbagi di beberapa wilayah, diantaranya di Kelurahan Banjer, Kelurahan Ketang Baru, Jalan Boulevard, dan di kawasan pohon Natal Megamas.

ISA ANSHAR JUSUF