Ramadhan, Hatta Beri 'Kuliah' Ekonomi di Masjid Salman  

Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa (tengah), meninjau lokasi Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Westin, Nusa Dua, Bali, 28 Februari 2015. ANTARA/Rosa Panggabean
Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa (tengah), meninjau lokasi Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) di Westin, Nusa Dua, Bali, 28 Februari 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Bandung -Mantan Menko Perekonomian RI Hatta Rajasa mengatakan pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN, semestinya tidak mematikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Untuk itu, keberadaan UMKM tetap harus dilindungi dari invasi perekonomian asing.

"Contohnya lewat Kredit Usaha Rakyat yang sudah dijalankan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Strategi seperti ini penting sebagai financial implusion yang akan melindungi kepentingan nasional," kata Hatta di Masjid Salman ITB, Bandung, Selasa 23 Juni 2015.

Proteksi terhadap UMKM ini dianggap penting lantaran menurut Hatta, lebih dari setengah produk domestik bruto (PDB) Indonesia disumbang dari usaha mikro. Dia juga menminta agar para pelaku industri kecil dan menengah tak perlu merisaukan pelaksanaan MEA, sebab ada peraturan yang bakal membatasi invasi perusahaan asing di tanah air.

"Misalnya tukang cukur Vietnam mau buka lapak di Indonesia, atau rumah makan Malaysia mau bikin di sini, gak bisa seenaknya," kata Hatta.

Hatta melanjutkan, pemerintah Indonesia pun tak bisa mewajibkan perusahaan asing untuk menggunakan jasa pekerja dari tanah air. Meski begitu, jatah pengusaha tanah air dijamin tak bakal digerus asing. "Nggak bisa semuanya asing, harus tetep 60 persennya perusahaan dalam negeri, sisanya boleh buat asing," katanya.

Selebihnya Hatta mengimbau agar pemangku kebijakan lebih mementingkan kepentingan ekonomi nasional. "Kita boleh mengikuti protokol internasional, tapi kepentingan nasional harus diutamakan."

HENGKY SULAKSONO