Hendak I'tikaf di Bulan Ramadan, Begini Tata Caranya  

Seorang pria berdoa di dalam masjid saat tengah berpuasa di Old Dhaka, Bangladesh, 30 Juni 2014. REUTERS/Andrew Biraj
Seorang pria berdoa di dalam masjid saat tengah berpuasa di Old Dhaka, Bangladesh, 30 Juni 2014. REUTERS/Andrew Biraj

Waktu i'tikaf

Iktikaf wajib tergantung pada berapa lama waktu yang dinazarkan. Sedangkan iktikaf sunat tidak ada batasan waktu tertentu, kapan saja pada malam atau siang hari, waktunya boleh lama atau singkat.

Ya'la bin Umayyah berkata: "Sesungguhnya aku berdiam satu jam di masjid tak lain hanya untuk beriktikaf."

Dispensasi Mutakif
Bagi yang sedang beritikaf dibolehkan melakukan hal-hal tertentu atau mendapatkan dispensasi antara lain:

1. Keluar dari tempat iktikaf untuk mengantar istri, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah saw terhadap istrinya Sofiyah ra. (HR. Riwayat Bukhari dan Muslim)

2. Menyisir atau mencukur rambut, memotong kuku, membersihkan tubuh dari kotoran dan bau badan.

3. Keluar untuk keperluan yang harus dipenuhi, seperti membuang air besar dan kecil, makan, minum (jika tidak ada yang mengantarkannya), dan segala sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di masjid, tetapi ia harus segera kembali setelah menyelesaikan keperluannya.

4. Makan, minum, dan tidur di masjid dengan senantiasa menjaga kesucian dan kebersihan masjid.

5. Menemui tamu di masjid untuk hal-hal yang diperbolehkan dalam agama

Itikaf batal jika...
1.Meninggalkan masjid dengan sengaja tanpa keperluan yang dikecualikan walaupun sebentar.

2. Murtad (keluar dari agama Islam)

3. Hilang akal, karena gila atau mabuk

4. Haid atau nifas

5. Bersetubuh dengan istri, akan tetapi memegang tanpa syahwat, tidak apa-apa sebagaimana yang dilakukan Nabi dengan istri-istrinya.

6. Pergi salat Jumat (bagi mereka yang membolehkan iktikaf di surau yang tidak digunakan untuk salat Jumat).

Cara beritikaf
1. Niat karena Allah.
Misalnya dengan mengucapkan: Aku berniat itikaf karena Allah ta'ala.

2. Berdiam diri di dalam masjid dengan memperbanyak berzikir, tafakkur, membaca do'a, bertasbih dan memperbanyak membaca Al-Qur'an.

3. Diutamakan memulai I'tikaf setelah salat subuh, sebagaimana hadist Rasulullah saw. "Dan dari Aisyah, ia berkata bahwasannya Nabi saw. apabila hendak ber-Itikaf beliau shalat subuh kemudian masuk ke tempat I'tikaf. (H.R. Bukhori, Muslim)

4. Menjauhkan diri dari segala perbuatan yang tidak berguna. Disunnahkan memperbanyak membaca: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Pemaaf, maka maafkanlah daku."

BISNIS.COM