Hati-hati, Jalur Alternatif Mudik di Ciamis Rusak

Sejumlah kendaraan melewati proyek pembetonan jalan yang terbengkalai di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 Juni 2015. Jalur utama arus mudik wilayah selatan di kawasan Nagreg berpotensi macet akibat proyek pembetonan dan beberapa bagian masih bergelombang. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah kendaraan melewati proyek pembetonan jalan yang terbengkalai di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 Juni 2015. Jalur utama arus mudik wilayah selatan di kawasan Nagreg berpotensi macet akibat proyek pembetonan dan beberapa bagian masih bergelombang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.COCiamis - Keberadaan jalur alternatif saat mudik Lebaran sangat membantu pemudik yang tidak mau terjebak macet di jalur utama. 

Sayangnya, jalur alternatif tersebut kondisinya tidak sebaik jalur utama, malah dapat dikatakan rusak. Di jalur utama selatan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ada sejumlah jalur alternatif yang kondisinya masih rusak. Salah satunya, jalur lingkar selatan.

Jalur ini menghubungkan kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Kota Banjar dan Jawa Tengah, dan sebaliknya. Dengan melintasi jalur alternatif ini, pemudik bisa menghindari kemacetan di jalur utama yang melintasi pusat Kota Ciamis.

Namun jalur sepanjang 30 kilometer ini kondisinya berlubang. Pengendara harus memilah jalan untuk melintasi jalur ini agar tidak terperosok ke lubang jalan. "Kalau di sana (Ciamis kota) macet, kendaraan dialihkan ke sini," kata Andri, warga Ciamis, saat ditemui di jalur lingkar selatan, Selasa, 23 Juni 2015.

Andri menambahkan, banyak lubang di jalur ini. Secara swadaya, warga setempat menutup lubang jalan dengan tanah dan batu. "Supaya kendaraan tidak terperosok dan mengalami kecelakaan." 

Menurut Andri, kecelakaan lalu lintas kerap terjadi akibat jalan rusak. "Lumayan banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat tidak tahu jalan rusak," ujarnya. 

Warga lain, Rafi, mengatakan pemerintah pernah berjanji akan memperbaiki jalur tersebut. Namun, hingga saat ini, kondisi jalur alternatif ini masih rusak. "Inginnya cepat diperbaiki karena banyak yang mengalami kecelakaan, jatuh dari sepeda motor," ucapnya.

Jalur alternatif lain adalah jalur penghubung Suryalaya (Tasikmalaya)-Kawali (Ciamis) atau Cikijing (Majalengka) yang melintasi Panjalu. Jalur ini menjadi pilihan jika jalur utama selatan Kota Tasikmalaya terjadi kemacetan parah.

Namun kondisi jalur ini juga rusak parah di daerah Panumbangan dan Panjalu. Pengemudi harus ekstra hati-hati. Sebab, dari arah Suryalaya menuju Panjalu, jalurnya cukup menanjak. Selain itu, di tanjakan tersebut terdapat banyak lubang jalan. "Jalannya rusak," tutur Rahmat, seorang pengendara sepeda motor yang melintasi jalur ini.

Pengemudi yang melintas pada malam hari juga harus hati-hati. Sebab, di jalur ini tidak ada lampu penerangan jalan.

CANDRA NUGRAHA