Bank Indonesia Malang Siapkan Uang Lebaran Rp 3,5 Triliun  

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma
Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.COMalang - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang siap memasok uang kartal sebanyak Rp 3,5 triliun ke perbankan dan masyarakat untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan penukaran uang pecahan kecil menjelang Lebaran nanti.

Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Dudi Herawadi menyampaikan pasokan uang kartal tahun ini dinaikkan 25 persen dari pasokan tahun lalu supaya tidak ada bank yang gagal membayar saat nasabah menarik uang untuk memenuhi kebutuhan Lebaran. Kebutuhan uang pecahan baru menjelang Lebaran terus naik dalam dua tahun terakhir, masing-masing Rp 2,7 triliun pada 2014 dan Rp 1,3 triliun pada 2013.

BI Malang memprediksi kebutuhan bank umum tahun ini lebih besar daripada tahun lalu, sehingga pasokan uang kartal perlu ditambah. Selain untuk membayar tunjangan hari raya, perbankan membutuh dana untuk membayar gaji ke-13 pegawai negeri sipil.

Pasokan uang kartal juga ditambah untuk membayar termin proyek-proyek pemerintah yang pembayarannya biasa dilakukan menjelang Lebaran serta mengisi mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Mesin ATM harus dipastikan terisi penuh untuk melayani nasabah bank yang sedang mudik maupun berwisata pada masa liburan Lebaran.

“Karena itu, dari uang kartal Rp 3,5 triliun, 90 persennya untuk memenuhi kebutuhan perbankan dan 10 persen lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan kecil baru,” kata Dudi, Senin, 22 Juni 2015.

Dudi menaksir, transaksi penukaran uang pecahan kecil baru oleh masyarakat paling banyak Rp 5 miliar per hari. Pecahan paling laris yakni Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. BI Malang bekerja sama dengan 33 bank umum di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Malang supaya masyarakat gampang mendapatkan uang pecahan kecil baru.

Beberapa bank perkreditan rakyat juga mengajukan permohonan untuk menjadi bank yang boleh melayani penukaran uang kartal pecahan Rp 50 ribu ke bawah.

Dudi mengingatkan kepada semua bank yang sudah menyatakan sanggup melayani penukaran uang kartal baru pecahan kecil agar memasang spanduk berisi pemberitahuan bahwa bank tersebut melayani penukaran. Spanduk dipasang di kantor cabang utama, kantor cabang pembantu, dan kantor unit layanan. Namun kenyataannya selama ini pemasangan spanduk tidak merata.

“Bank tidak seharusnya bersikap begitu. Bank jangan hanya memikirkan bisnis. Sebaiknya mereka membuka banyak konter dan tiap konter dipasangi spanduk agar masyarakat yang membutuhkan menjadi bahagia. Membahagiakan masyarakat itu tindakan yang mulia,” ujar Dudi.

ABDI PURMONO