Quraish Shihab: 3 Anugerah Allah di Malam Ramadan

Muhammad Quraish Shihab saat menerima tamu dari UIN Syarif Hidayatulloh di rumahnya daerah Jeruk Purut,  Jakarta Selatan, 10 Agustus 2012.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Muhammad Quraish Shihab saat menerima tamu dari UIN Syarif Hidayatulloh di rumahnya daerah Jeruk Purut, Jakarta Selatan, 10 Agustus 2012.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Kabinet Pembangunan VII Muhammad Quraish Shihab mengatakan Allah SWT membagi-bagikan anugerahnya pada setiap malam di bulan Ramadan. Ada nafahat, mawahib, dan athiyaat.

“Nafahat adalah rahmat-Nya yang dihembuskan pada satu waktu dan tempat tertentu,” tulis Quraish dalam akun Twitter-nya, @quraishihab, Sabtu, 20 Juni 2015.

Menurut Quraish, siapa pun yang berada di sana, maka ia memperoleh nafahat. Nafahat bagaikan hujan yang membasahi apa dan siapa pun yang berada di lokasi turunnya.

Sementara mawahib adalah anugerah Allah yang dapat berulang-ulang diberikan kepada seseorang atau kelompok. Mawahib tetap diberikan kepada mereka meski mereka tidak memintanya.

“Ini karena Allah Maha Mengetahui sedang kita manusia sering kali tidak mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik buat kita,” tulis Quraish.

Sedangkan, kata Quraish, athiyaat adalah anugerah Allah sebagai pengabulan permohonan seseorang yang bisa sesuai dengan yang dimohonkan atau diganti-Nya dengan yang lebih baik pada waktu yang tepat, atau ditunda pemberiannya ke hari kemudian sebagai imbalan atas doanya.

“Itu tiga dari banyak anugerah Allah. Usahakanlah memperolehnya di bulan suci ini dengan memperbanyak aneka kebajikan,” tulis Quraish.

Sehari-hari Quraish yang lahir 16 Februari 1944 memimpin Pusat Studi Al-Quran. Pusat Studi Al-Quran merupakan lembaga nonprofit yang bertujuan untuk membumikan Al-Quran kepada masyarakat yang pluralistik dan menciptakan kader mufasir (ahli tafsir) Al-Quran yang profesional.

KODRAT